Opa Zakeus sedang memutar piringan hitam. Lagu “Taxman” dari The Beatles mendorongnya menggerakkan tangan kanan sambil menggesekkan jempol dan jari tengah sebagai ketukan meleset.
Dandy, cucunya, kelas enam SD, bertanya, “Napa sih Opa suka muter lagu itu?”
“Suka aja, Dan. Ini zaman Opa dulu masih SMP diajarin mahasiswa yang kos di rumah mengenal rock ‘n roll. Emang napa?”
“Opa waktu muda juga ngajar sekolah Minggu?”
“Nggak. Hahaha. Napa?”
“Napa sih guru sekolah mingguku nyebut pemungut cukai dalam Alkitab adalah musuh masyarakat?”
Jarum turntable sudah sampai ke jeda antarlagu.
¬ Gambar praolah: Jawa Pos, Mugo Mugo Tokopedia
9 Comments
Kalau zaman sekarang (seorang) pemungut cukai jadi musuh masyarakat karena anaknya — yang masih remaja dan suka pamer kekayaan — mengeroyok dan menganiaya remaja lain hingga koma, dan tidak taat pajak karena menunggak pajak mobil mahal.
Para pemungut cukai alias petugas pajak lainnya dimusuhi masyarakat karena tak taat pajak : tak melaporkan harta kekayaan mereka ke instansi berwenang.
(BTW apakah harta kekayasn itu termasuk piringan hitam dan pemutarnya, ya?)
1. Cukai (levy) dan pajak (tax) itu berbeda, tapi intinya adalah sumber pendapatan negara 😁
2. Kalo dalam formulir Spt pribadi gak ada pertanyaan itu berarti bukan termasuk harta kekayaan, meskipun mungkin saja sepeda masuk.
3. Kalo beli turntable harga Rp3, 5 juta juga bayar PPN, lha kalo belinya yang harga Rp100 juta ke atas ya terserah pemerintah, itu termasuk objek pajak barang mewah atau bukan. Padahal yang lbh mahal kadang malah piringan hitam yang langka dalam kondisi bagus 😁
Dalam Alkitab, seperti disinggung Dandy, apakah ada dibedakan antara cukai dan pajak?
Nggak ada. Pekerjaan Zakeus disebut tax collector dlm bhs Inggris. Ngga tahun kenapa dlm Alkitab Indonesia jadi pemungut cukai. Saya blm cari tahu apa kata uang digunakan dlm bhs Yunani dan Latin.
👍