Mendapati posting Kang Guru Dedi Dwitagama, ihwal sebutan Yogyakarta dan Jogjakarta, saya pun teringat penjelasan saya kepada beberapa editor soal penulisan nama kota.
Kalau saya ringkas, Yogyakarta itu nama administratif, melekat pada kota dan Provinsi DIY. Sedangkan Jogja itu konsep keruangan secara sosio-kultural. Jika dihubungkan dengan wilayah, berarti meliputi empat kabupaten (Sleman, Bantul, Kulon Progo bukan Kulonprogo, dan Gunungkidul bukan Gunung Kidul) dan satu kota di DIY. Soal penulisan nama serangkai atau terpisah untuk kedua kabupaten itu kita diskusikan lain kali.
Pada 2013, sebelum Jogja Never Ending Asia menjadi Jogja Istimewa (2015), saya pernah membuat infografik ringan ihwal penyebutan nana untuk Yogyakarta. Bahwa URL Pemkot Yogyakarta dan Pemprov DIY ternyata menggunakan kata “jogja”, tetapi judul laman menggunakan “Yogyakarta”, biarlah humas masing-masing instansi yang menjelaskan.
Sedangkan situs web Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat menggunakan alamat kratonjogja.id dengan judul laman Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Ya, “karaton” bukan “keraton” maupun “kraton”. Kata yang dipakai dalam penyebutan kerajaan pun bahasa Jawa: “kasultanan”, bukan “kesultanan”.
Adapun akun Instagram Kesultanan adalah @kratonjogja.
Begitulah. Yogyakarta memiliki banyak sebutan dan lafal. Namun bagi saya ada dua hal menarik.
Pertama: kerabat dan teman sebaya yang tinggal di DIY cenderung menggunakan satu nama wilayah dalam percakapan lisan maupun tulisan berbahasa Jawa, yaitu Jogja. Penyebutan lisan “Yo-ja” (baca: “yo” dengan “o” seperti pada “soto”, dan “ja” diucapkan “jo” seperti pada nama “Joko”) terasa arkais. Ibu saya dalam tuturan lisan berbahasa Jawa masih menyebut “Yo-ja”. Saya pun demikian.
Kedua: orang Jateng utara dan tengah, yang dahulu menyebut “yug-ja” atau “yoog-ja” akhirnya cenderung menyebut “jogja”.
Akhirulkalam, Jogja berjaya dalam tuturan lisan dan tulisan — serupa Solo untuk Sala dan Surakarta. Logo vektor Jogja sejak 2015 sila unduh di Jogjaview.
2 Comments
Pertanyaan saya terjawab sangat tuntas tas tas tas … Matur suwun Pakde
Jadi ingat iklan jamu dulu, tuntas tas tas 🤣