“Pada tahun 1995 mulai penggunaan senjata tajam besar, seperti celurit, klewang, dan pedang. Untuk penggunaan celurit masih langka karena sulit mendapatkannya. Pada saat itu senjata (tajam) masih tumpul sehingga hanya ditujukan untuk melukai lawan. Tidak untuk membunuh hingga tewas.”
Oman (32), alumnus salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jakbar
“Kalau mau membuat sendiri, biasanya di bengkel sekolah karena tersedia pelat besi, gerinda, dan perkakas lain. Kendala utamanya adalah cara untuk membawa senjata tajam tersebut keluar dari sekolah.”
Theo, seorang pelajar SMK di jakarta
¬ Sila baca Kompas.id
4 Comments
ngeri :(
Kapan bisa berhenti?
Pelaku tawuran yang ditangkap polisi malah dianggapnya hebat, nggak katro 😢
Teknologi ikut memudahkan para pelajar yang haus darah. Ngeri.
Yah begitulah mungkin.
Tapi semua terulang kepada manusia, kan?