Lihat kliping. Monogamis emang dari sononya? Hwaduh. Bisa jadi karena manusia punya sistem nilai yang dibangun bersama, seiring tumbuhnya lembaga perkawinan, lalu dalam perjalanan waktu bisa berubah.
Sedangkan bintang menuruti naluri sesuai fitrahnya. Hanya ada kopulasi, tanpa perkawinan. Ada yang poligami, ada yang monogamis. Konon buaya itu monogamis — eh, apa sih bahasa Indonesia untuk monogamous? Lalu kenapa muncul kiasan “buaya darat”?
Artikel di Kompas (1/10/2022) ini bisa menjadi pembenar bagi kaum poligamis nggak sih?