Terkecoh gambar di koran

Kompas memberikan bonus karet gelang hitam mirip karet motor elektronik tapi tak dapat digunakan.

▒ Lama baca < 1 menit

Bonus karet gelang hitam koran Kompas

Ini karet apa sih, saya membatin di gudang. Mirip karet motor pemutar kaset tapi kok sekarang bukan zamannya. Saya pungut, eh tidak bisa. Ternyata itu gambar. Karena tanpa kacamata, saya tak langsung ngeh bahwa itu gambar suryakanta.

Bonus karet gelang hitam koran Kompas

Efek optis memang menarik. Maka di media sosial sering beredar lukisan dwimatra (dua dimensi) di ruang publik yang memberi kesan trimatra (tiga dimensi) . Bahkan ada tempat hiburan yang memang menyakitkan tipuan visual.

Bonus karet gelang hitam koran Kompas

Maksud Kompas tentulah tidak menipu. Mata sayalah yang kurang beres. Faktor cahaya ruangan mungkin juga berperan.

Setelah saya lihat saksama ternyata itu Kompas terbitan setahun lalu, pas 1 Oktober 2021, berisi jurnalisme data tentang beratnya membeli rumah bagi milenial.

Jurnalisme data Kompas

5 Comments

junianto Sabtu 1 Oktober 2022 ~ 21.57 Reply

Makanya, pakai terus kacamatanya, dong!

Pemilik Blog Minggu 2 Oktober 2022 ~ 15.51 Reply

Capek pake kacamata terus

junianto Minggu 2 Oktober 2022 ~ 17.19 Reply

Saya juga jarang pakai kalau di rumah dhing. Penak lepas kacamata tapi kalau diluruhi orang dari jarak jauh saya enggak bisa lihat wajahnya.😁

Ini baru mroses yang baru ke optik pakai BPJS, mungkin tiga-empat hari lagi kelar. Karena lensanya progresif, perlu waktu seminggu.

Ganti lensa dan frame sebelumnya sekitar tiga tahun silam.

Pemilik Blog Minggu 2 Oktober 2022 ~ 19.39

Nah soal aruh-aruh ini repot. Daripada dikira sombong saya lbh dari sekali menyapa duluan. Ternyata bukan tetangga.

Sekarang meski sedang berkacamata saya masih repot. Semua orang bermasker, apalagi pakai jilbab dan helm plus kacamata hitam.
Lha mereka mengenali saya, biarpun bermasker kalau botak berarti saya 🤣

Tinggalkan Balasan