Saat membaca iklan baris di Kompas tentang PC rakitan, ingatan saya melompat ke belakang, abad lalu: komputer cap jangkrik. Pada 1980โ1990-an, IBM PC compatible, tanpa jenama tenar, karena rakitan lokal, kalau kualitasnya jelek disebut komputer cap jangkrik.
Belum saya dapatkan arsipnya, Kompas dahulu kala pernah menulis, sebutan komputer cap jangkrik itu muncul di Surabaya (CMIIW), berupa umpatan pengguna PC rakitan karena peranti ngadat: “Jangkrik!” โ mungkin lebih mantap apabila ditulis “juangkrรฉk!”.
Ihwal komputer cap jangkrik sila lihat arsip di Detik, Wikipedia Indonesia, blog Lapak Barang Antik, dan blog Kamus Istilah.
PC pertama saya rakitan, saya lupa mereknya, dengan layar CRT, tak pernah rewel. Lalu pada 2007 saya berganti PC yang branded dari Taiwan, sepaket dengan monitor LCD bermerek sama, dengan kotak CPU seukuran buku KBBI, ber-Windows resmi, untuk perluasan garansi harus membeli voucer di atas Rp1 juta.
Saktikah barang itu? Ketika saya berganti monitor, driver sulit saya peroleh. Akhirnya saya menelepon pusat layanan, minta driver. Tautan dikirimkan dengan mendiktekan URL panjang , memuat laman berkas bernama alfanumerik, dari kantor jenama tersebut di Eropa.
Lalu masalah berikutnya muncul, saya lupa apa saja. Akhirnya PC saya format, saya pasangi Ubuntu. Begitu terhubung ke internet, urusan plug and play lancar jaya, tanpa plug and pray dengan bonus jangkrik.
Berhasil dengan Ubuntu, saya lakukan langkah serupa terhadap laptop Toshiba Tecra Satellite berspesifikasi tinggi untuk ukuran saya.
4 Comments
Salam kenal Paman.
Versi yang saya tahu, PC Jangkrik karena bunyi (krik-krik) yang cukup keras seperti suara jangkrik (mungkin karena putaran harddisk?)
Halo Widid.
Terima kasih untuk pencerahan Anda. ๐๐
Saya juga pernah baca asal-usul komputer jangkrik dari pisuhan arek Suroboyo tapi lupa baca di Kompas atau di mana karena sudah sangat lama.
Kaykknya memang lebih mungkin dari Jatim ๐