Di rumah sakit, saya pernah menjenguk seseorang yang gagal bunuh diri di rumah kontrakannya. Dia seorang ayah muda dengan dua balita. Si bungsu melihat ayahnya sekarat setelah menenggak cairan obat nyamuk, untung datang pertolongan dari tetangga. Dia pun selamat.
Kesan saya, di rumah sakit para perawat mengejeknya. Dia jadi bahan dagelan. Saat memberikan obat, suster bilang kalau minum yang ini aman, jangan ingin minum yang lain. Istri yang menunggui pun ikut meledek.
Saat saya jenguk, pria muda itu malu. Saya lebih suka mengobrolkan hal lain mengikuti topik yang dia mulai. Saya membatin, sungguh tak enak jadi orang gagal bikin diri. Hanya menjadi bahan cemooh.
Hari ini saya membaca Kompas ada artikel tenang bunuh diri. Dari sejumlah gejala, poin ketujuh dalam infografik pernah saya lakukan, bukan karena bosan hidup, melainkan lantaran sebagai bandar gambar saya merasa tak layak memiliki banyak foto orang-orang yang disetorkan ke meja saya untuk bahan olok-olok di majalah dinding — tepatnya: majalah pintu.
Ketika setiap orang menerima amplop berisi foto-foto dirinya, sebagian belum pernah mereka lihat karena candid, ada yang menduga ajal saya sudah dekat dan saya menyadari pertanda itu.
Menurut WHO, setiap tahun 700.000 orang bunuh diri diri. Bunuh diri adalah penyebab kematian keempat di antara anak-anak berusia 15-19 tahun.
Juga tersebutkan, 77% kasus bunuh diri global terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Menelan pestisida, gantung diri, dan penggunaan senjata api adalah cara bunuh diri yang paling umum.
Setiap orang punya masalah. Tentu, ingin keluar dari masalah adalah naluri setiap orang. Tetapi saya tak begitu saja langsung menyalahkan, karena bagi orang tertentu dengan masalah berat, mungkin bunuh diri termasuk solusi padahal belum tentu berhasil.
Ketika saya sudah kuliah, salah satu teman lama sejak SD-SMP-SMA, cowok, mencoba bunuh diri dengan cairan obat nyamuk. Dia selamat. Saat saya bersua dia, hanya sekali, saya tak membahas itu. Dia ingin bunuh diri karena putus cinta.
¬ Foto ilustrasi semprotan obat nyamuk hanya ilustrasi, bukan bermaksud mendiskreditkan sebuah merek