“Katanya Pak Listyo Sigit, nggak ada lagi perumpamaan ikan busuk dimulai dari kepala. Kalo ada polisi nggak bener langsung dipotong,” kata Kamsi.
“Iya. Emang napa, Jeng?” jawab Kamso.
“Tuh, nggak semua polisi yang ikutan Sambo nggak dipecat, cuma dicopot jabatannya, lantas ditarik di Yanma. Apa itu Yanma? Apa kerjaan perwira di sana? Masih digaji kan? Enak dong, Mas!”
“Oh, itu pelayanan markas. Bagian support Mabes Polri, yang mimpin perwira menengah, kalo dulu kolonel. Apa kerjaan perwira yang dapat sanksi di sana, padahal di sana sudah ada manajemen, aku nggak tau. Di TNI dulu juga ada pati ditaruh di mabes. Nggak tau kerja apa. Tapi masih bisa golf sih.”
“Kenapa nggak disikat semua? Biar bersih. Ada hampir 100 polisi yang bantu Sambo kan?”
“Mungkin kesalahannya beragam, ada yang enteng ada yang berat. Perwira segitu banyak masa mau dipecat semua?”
“Mestinya gitu. Langsung sikat abis!”
“Supaya yang lain dapat promosi?”
“Asal jangan ada Sambo baru.”
¬ Gambar praolah: Majalah Tempo, easyfamilymeals.org
2 Comments
Yah, begitulah, sodara-sodara.
Tabah ya