Kedai kebun, opsi setelah pandemi

Kedai kebun punya satu kekurangan: kalau hujan datang, lama pula. Tapi kedai macam ini lega, lebih ramah asap tembakau.

▒ Lama baca < 1 menit

Bean's Muchtar Jatimakmur, Pondokgede, Bekasi

Kedai kebun dan sebangsanya bukan hal baru, namun setelah ada pandemi Covid-19 yang disertai protokol kesehatan, terasa kebutuhan ruang yang lebih lega. Investor yang modalnya memadai untuk beroleh lahan lega pun nyemplung, bikin kedai kopi di pelataran, dengan parkiran cukup. Misalnya Bean’s Muchtar, kedai kopi di Jatimakmur, Pondokgede, Bekasi.

Bean's Muchtar Jatimakmur, Pondokgede, Bekasi

Tak perlu banyak AC, cukup kipas angin dan hawa alami. Saat pagi dan sore hingga malam teduh. Tentu ada kekurangannya yaitu saat hujan datang. Apa boleh bikin.

Jika masih ada pohon tentu bagus, bisa menjadi peneduh. Masalah guguran daun dan buah mangga jatuh bisa dicegah dengan jaring. Kalau tahi burung dan kotoran tupai? Yah, semoga tak mengenai pengudap maupun mejanya.

Bean's Muchtar Jatimakmur, Pondokgede, Bekasi

Payung di bawah tangga

5 Comments

faridwong Kamis 8 September 2022 ~ 07.05 Reply

Hehehe… Di Jogja ada jg kedai yg namanya sama, tp sdh lama eksis, bahkan punya fungsi sbg galeri (utk pameran seni), Lokasinya di Jl Tirtodipuran

faridwong Kamis 8 September 2022 ~ 07.07 Reply

Maksud saya, kedai yg di jogja itu bernama “Kedai Kebun”

Pemilik Blog Kamis 8 September 2022 ~ 07.11 Reply

Betul. Buat diskusi segala.
Lalu dari sana ke warung Bu Ageng. Paru ketumbar enak. 😁

junianto Selasa 6 September 2022 ~ 22.13 Reply

Wah cocok untuk Mr. Farid Wong ini….

Tinggalkan Balasan