Ada dua tumpukan majalah di ruang tunggu sebuah bengkel di Jatimakmur, Bekasi, itu. Karena saya datang saat belum ada tamu lain, saya tak tahu adakah yang masih membaca majalah, edisi lawas pula.
Saya menduga pada hari lain pun tak ada yang membaca. Ponsel yang lebih ringan di tangan telah mengenyahkan media cetak.
Sebelum era mobile internet, majalah kinclong adalah sebuah keharusan di ruang tunggu. Ada pos khusus bagi pengusaha bengkel, salon, dan kedai untuk membeli majalah.
Coba kita lihat harga majalah Clara edisi 2008: hampir Rp30.000, saat ini bisa untuk membeli paket data. Tetapi saat hanya ponsel BlackBerry dan iPhone yang nyaman untuk berinternet, dan itu pun belum banyak situs web yang ramah ponsel.Wireless Application Protocol untuk ponsel GPRS tinggal nostalgia yang tak semua orang ingat.
Free magz, yang hidup dari iklan, juga tinggal kenangan.
2 Comments
Edisi Agustus 2008, 14 tahun silam, tapi masih utuh/bagus majalahnya.
Karena jarang yang membuka. Bagusnya, ruang itu selalu bersih.