Mbulet: Kekayaan pertama itu kesehatan

Selain kebiasaan juga harga: buah lebih mahal daripada gorengan. Masa buat asupan pagi?

▒ Lama baca < 1 menit

Tulisan pada pintu Total Buah Segar Summarecon Bekasi

Tulisan pada pintu toko buah premium* itu mudah dicerna: first wealth is health. Padahal dalam praktik ada lingkaran mbulet. Harga buah mahal, untuk bisa mengonsumsi secara teratur, terutama bagi orang yang tak punya kebun, harus punya uang, supaya punya uang harus bekerja, agar bisa produktif harus sehat, nah bisa sehat kalau punya uang dan seterusnya….

Sejauh ini saya belum mememukan indeks harga buah lokal ataupun dari BPS maupun Kemendag. Kalau harga beras dan komoditas lain, Kemendag punya Sistem Pemantauan Pasar. Sedangkan BPS, sejauh saya tahu, hanya punya indeks harga produsen hortikultura dan perkebunan bersama komoditas lain.

Sekali lagi sejauh saya tahu. Jadi bisa saja datanya ada. Tetapi saya tak dapat menemukannya.

Mungkin indeks harga buah (dan sayur) untuk Indonesia nan agraris, hanya kenal dua musim, tidak menarik. Bukankah indeks harga pangan FAO, sejauh saya tahu, tidak memasukkan buah dan sayur?

Saya belum menemukan arsip beritanya namun pernah membaca banyak orang di Inggris, entah berapa angkanya, beberapa tahun lalu tak mampu membeli buah saat ekonomi nasional sedang termehek-mehek. Info yang saya temukan justru berita tak semua orang Inggris dapat membedakan buah (¬ The Independent).

Bagi saya wajar, itu konsekuensi ekonomi pasar terbuka, sehingga aneka buah di sebuah negeri sebagian datang dari luar. Tanpa impor, Indonesia tak mengenal pir, grapefruit, plum, dan persik.

Mengapa buah mahal? Di Google ada pertanyaan itu dari masyarakat negeri makmur dengan aneka alasan jawaban. Sebagian dari kita, karena bukan crazy rich, tanpa menengok harga buah secara daring, tetap tahu bahwa sebuah pepaya tak sampai satu kilogram lebih mahal dari sepuluh tahu isi kelas biasa yang dijual dekat rumah, padahal sama-sama bisa mengganjal perut tanpa membahas kesehatan.

Moral cerita? Kembali ke paragraf pertama. Apalagi jika Anda tak menanam pohon buah. Tetapi kalaupun menanam tak berarti setiap hari bisa memetik.

Di luar topik posting ini, soal upah rendah TKI di perkebunan buah Inggris masih mengemuka (¬ Tempo.co), begitu pula upah pemetik buah secara umum di Australia (¬ ABC News).

*) Lihat ini tentang premium

Sekepal kepel agar pipis wangi

Pepino Paradiso, Dekat Pinokio Kondo, di Sana Rumah Ambo

Warna kulit? Sawo bosok!

Alkisah Buah Alkesa

Jambu bol jamaika? Jangan bayangkan anus

Kisah pepaya dan warnanya

4 Comments

Pemilik Blog Senin 29 Agustus 2022 ~ 12.49 Reply

Kan ndak ada larangan liat dagangan toko? 🤭

junianto Minggu 28 Agustus 2022 ~ 22.01 Reply

Paman beli apa di toko buah premium itu?

Tinggalkan Balasan