Di sebuah tempat di Bekasi, Jabar, jip kecil lawas itu datang dalam keadaan necis. Tampak terawat. Warnanya jingga tua kecokelatan, atau sebut saja berkelir tembaga — tetapi lensa ponsel saya tak dapat menangkap warna yang makin cantik dan pada pagi dan sore hari itu. Untuk gampangnya saya sebut Jimny karena saya tak tahu bedanya dari Katana.
Begitu turun dari mobil, pasangan itu melambai ke arah saya. Si pria mengangguk dan tersenyum. Saya membalasnya dengan tambahan dua jempol. Mereka tahu sejak awal saya berdiri di bawah pohon mengamati mobil itu sejak masuk ke pelataran parkir.
Lalu terjadilah obrolan singkat. Si Mas bilang mobil itu dia beli di Bali. Saya menyahut berarti odometer sudah tua karena buat rental. Dia tartawa.
Akhirnya saya berkomentar, ongkos mendandani pasti lebih mahal dari harga beli. Si Mas bilang tiga kalinya. Saya menanggapi, menuruti hati memang mahal. Lantas kami pun tertawa bersama.
Saya sungkan menanyakan angka. Tidak sopan, barusan saling sapa, tanpa berkenalan, kok bertanya terlalu jauh.
2 Comments
Tak beda dari mobil lawas, biaya restorasi trail lawas pun selangit jika memakai suku cadang ori. Dan dalam hal ini saya pilih tidak menuruti hati.😬
Realistis 👍🤭