Sepatu kulit imitasi ini saya beli awal 2020, baru saya pakai tak sampai lima kali, lalu pandemi membuat saya tak pernah pergi. Kemarin sepatu saya keluarkan, untuk saya anginkan. Ternyata ujung lidah pantofel sudah mengelupas. Tetapi ya tetap saya pakai barusan ke hajatan di rumah tetangga, kemarin dan tadi.
Padahal saya merasa, ya hanya merasa, telaten merawat sepatu. Kemarin pun saat saya keluarkan dari kotak, sepatu ini tidak berjamur. Secara berkala sepatu saya kering anginkan setelah saya beri pelembap, lalu bagian dalam sepatu saya isi silica gel, demikian pula bagian dalam kotak kardus. Sepatu juga saya ganjal penegak, termasuk dari kertas. Tetapi nyatanya mengelupas juga. Ihwal perawatan sepatu, Pakde Dedi nan dandy punya tip ini dan tip itu.
Kasus macam ini dialami banyak orang. Tidak hanya alas kaki namun juga tas. Intinya: barang yang terlalu lama menganggur akan rusak — Lik Jun kaya pengalaman soal itu, tak hanya alas kaki dan pakaian. Saya punya sandal kulit, sering saya pakai, tetapi tidak mengalami hal seperti kasus saya.
Tali kulit arloji sejauh ini aman justru karena saya pakai terus padahal di rumah. Yang pertama jam otomatis, supaya mesinnya bergerak terus, sehingga saya tak perlu memutar mahkota secara berkala karena saya tak punya watch winder. Yang kedua arloji bertenaga surya, kalau tak saya pakai saya biarkan terpapar cahaya tidak langsung.
Memang sih kulit jadi menggelap karena keringat dan air, bahkan sabuk tipisnya (belt dekat gesper) pun mengendur, tetapi yang penting tak mengalami kerusakan seperti barang kulit lainnya. Begitu masuk laci akan terlupakan untuk mengurusi, justru karena tak pernah pergi. Padahal untuk arloji quartz, cairan baterai yang mati akan merusak mesin jam (movement).
Daya rusak pandemi banyak menimpa perempuan. Alas kaki dan tas mereka lebih banyak dari pria.
4 Comments
Sepatu kulit pantofel curut yang baru dua-tiga kali saya pakai jagong manten, kemudian lama saya simpan, sekitar dua bulan lalu saya hibahkan kepada anak saya. Ternyata, saat dipakai anak saya jagong manten, di gedung tempat jagongan itu solnya lepas.😁🙉
Anak saya terpaksa pulang sebentar meninggalkan istri dan anaknya untuk pulang ganti sepatu.
Saya pernah mengalami, sol lepas setelah keluar dari gedung menuju mobil. Tapi sepatunya sudah sepuluh tahun lebih usianya. Wajar.
Soal sol lepas karena sepatu jarang dipakai selama pandemi saya sudah dua tiga kali dapat cerita.
Kesimpulan saya, itu seperti ban mobil dan motor, yang kelamaan disimpan setelah keluar dari pabrik. Masih mulus, belum lama dipasang, tahu-tahu robek.
Sakjane ada dua sepatu saya yang lepas solnya. Satu, yang saya kisahkan di atas itu.
Satu lainnya, Adidas Superstar hitam. Saya hibahkan ke menantu saya, setelah saya simpan sekian lama gara-gara pandemi. Saat mau dipakai menantu saya bekerja, solnya lepas. Untung saat itu dia masih di rumah.
Yah pandemi membawa soal selain masalah kesehatan. Sampai ada masa ketika pemilik mobil keluaran baru pun telaten memanaskan dua hari sekali.