Klek. Dung. Serrr. Pemegang galon itu patah ketika saya mengangkat galon Aqua berisi, tidak kosong. Galon jatuh, menggelundung, tidak pecah. Tempo hari galon berisi air merosot, lalu jatuh dan pecah, airnya tumpah. Sejak itu saya tak berani mengangkat galon, dengan bantuan pemegang, lebih tinggi. Maka tadi galon tidak pecah.
Pemegang — istilah baku versi KBBI, kalau awam dan pasar, plus media, lebih suka “pegangan” — ini sudah sekian tahun. Wajar jika putung. Wis wanciné, kata istri saya. Sudah tiba saatnya.
Baiklah, tinggal beli lagi. Di lokapasar banyak. Tinggal pilih. Mana yang paling laku dan dapat banyak testimoni positif itu prioritas. Masalahnya adalah ongkir, tak sebanding harga barang.
Tetapi lamunan saya sampai ke hal lain: siapa inventor pemegang galon, dan apakah dia mendaftarkan patennya? Soal HAKI ini penting, terutama dari sisi manfaat ekonomi bagi pencipta. Microsoft dan Apple kaya antara lain dari paten.
Kalau orang hanya bilang ini gampang, lalu meniru plek ketiplek dan menjualnya, kenapa tak sejak dahulu membuat?
Biasanya mereka punya kilah, gunanya orang pinter dan kreatif itu menjadikan orang lain tinggal meniru.
4 Comments
Beli banyak sekaligus agar cucuk dengan ongkirnya, Paman.
Lha terus sisanya buat siapa?
Kalo buat stok nanti ketlingsut 😁🙈
Buat stok, disimpan di meja Paman, dekat gelas yang isinya balpoin dan alat tulis lain, dijamin tidak ketlisut.
Baiklah.
Lha sudah penuh je 🤣