Sudah mendekati selesai hidupnya, saya membatin begitu ketika melihat daun tanaman pagar yang hari-hari lalu terbakar mentari, lalu layu, tetapi ketika hujan mengguyur seharian sehingga beberapa wilayah banjir maka daun ini tetap tak tertolong. Akhirnya mati.
Itulah siklus kehidupan. Lalu saya membatin, masih jauh atau sudah dekatkah ajal saya? Tak ada yang tahu. Hanya Sang Pemberi Kehidupan yang tahu.
Sekian tahun lalu, meski saya bugar untuk ukuran umumnya teman sebaya dan yang lebih tua, lagi sejahtera kata orang, ada saat saya merasa hidup saya pendek, segera tamat, untunglah perasaan asing aneh itu akhirnya pudar. Saya tetap hidup. Lebih penting selalu belajar bersyukur.
2 Comments
πππΊπ
Sehat, sehat, Paman!