↻ Lama baca < 1 menit ↬

Koin Rp500 bergambar TB Simatupang

Pak Ogah di lingkungan saya masih mau menerima gopekan — terutama yang bukan langganan. Hal itu berlangsung sejak belasan tahun silam. Dapat apa duit segitu kalau cuma sekeping? Pengamen saja minimum Rp2.000.

Tetapi kini koin, sebagai uang kembalian, makin sulit diperoleh karena transaksi nirtunai kian meluas. Kasir minimarket, warung, dan kios fotokopi paham, jika ada orang minta kembalian berupa koin Rp500 maupun Rp1.000 berarti untuk Pak Ogah.

Jika dibandingkan sepuluh tahun silam, saya tak tahu depresiasi koin Rp500 ini sekarang. Nilai intrinsik berikut biaya produksinya mungkin melebihi nilai nominalnya — apalagi koin Rp200.

Meski kecil, kalau koin sampai berkarung-karung ya besar nilainya, sepertiKoin untuk Keadilan untuk Prita Mulyasari, 2009, yang terhimpun hingga Rp615 juta lebih.

Buku Koin Keadilan untuk Prita Mulyasari

Masa sih nggak bisa bedain Rp2.000 dan Rp20.000?

Saya selalu kerepotan dengan angka, tapi akhirnya lega

Nemu duit di jalan

Uang Ditaruh Sembarangan

Ndak punya duit? Lha ya beli to…