Hari ini, Sabtu 30 April 2022, adalah hari keempat pemuatan cerita bersambung Marti & Sandra, karya Seno Gumira Ajidarma, di koran Kompas. Jika sebuah cerber menarik, dia bisa menjadi alasan orang untuk membaca koran setiap pagi.
Saya tak membaca semua cerber, bahkan misalnya penulisnya terkenal dan banyak dipujikan sekalipun. Kenapa begitu, saya tak dapat menjelaskan alasannya. Mungkin karena literasi dan selera susastra saya payah.
Cerber apa ya yang paling lama termuat di koran Indonesia? Mungkin Api di Bukit Menoreh (AdBM) karya S.H. Mintardja di koran Jogja, Kedaulatan Rakyat, bahkan ketika nama koran itu masih ditulis dalam ejaan lama Kedaulatan Rakjat, pada 1968 â EyD berlaku mulai 1973.
Cerber itu berhenti termuat, bukan tamat, karena penulisnya wafat, 1999. Ketika dibukukan, AdBM hanya sampai jilid 396.
Versi salinan Api (Pak Kukuh Subardi, pemilik toko buku di Salatiga, dulu paham jika orang hanya menyebut “api”), atas seizin keluarga Pak Mintardja, ada di WordPress.
4 Comments
Zaman dahulu kala, tiap baca koran Kompas favorit saya adalah Nama dan Peristiwa, cerber (kalau cocok dengan penulisnya), cerpen (Minggu), komik Spiderman dll (Minggu), dan kartun (Minggu).
Spider-Man yang bagus alih bahasanya dulu di Suara Merdeka đ
Wooo iya, betul, saya juga inget itu.đ
Manggil anak Kid dialihbasakan jadi Nang. Jateng banget.