Merazia pasangan di hotel melati

Damkar terus bertugas, apapun bulannya. Kalau satpol PP bertambah tugas pada bulan tertentu.

▒ Lama baca < 1 menit

Razia pasangan di kamar hotel melati selama Ramadan

“Oom Kam ngikutin berita razia hotel di beberapa daerah?” tanya Yasmin Mungil via telepon.

Kamso menjawab, “Ya, sebagian. Sepintas aja.”

Lalu Yasmin berceloteh panjang, di luar kebiasaannya sehari-hari, dengan sodokan, “Menurut Oom Kam gimana?”

“Sejauh aku liat beritanya, ada dua hal. Pertama, yang jadi sasaran hotel melati. Hotel berbintang kelas budget pun nggak kena apalagi yang lebih tinggi, tapi di daerah kan belum tentu ada bintang empat apalagi lima.”

“Kedua?”

“Yang merazia satpol PP. Sejauh aku baca nggak ada sanksi merujuk pasal perda, cuma dicatat identitasnya, dinasihati, terus dilepas. Nggak tau gimana di daerah yang punya hukum sendiri untuk kesusilaan.”

“Jadi dasar hukumnya nggak kuat dong, nggak ada bukti mengganggu ketertiban umum?”

“Nggak tau. Aku bukan ahli hukum.”

“Terus napa razia selalu pas bulan gini? Berarti kalo di bulan lain silakan aja check in?”

“Satpol PP yang bisa jawab.”

“Napa sih negara nyampurin urusan privat?”

“Ya liat kasusnya. Kalo dilakukan dengan orang di bawah delapan belas, masih anak, itu melanggar hukum.”

“Jangan-jangan pernah ada salah serok. Pengantin baru kena, soalnya alamat di KTP belum sama, mana statusnya ditulis tidak kawin.”

“Mungkin.”

“Jadi mestinya pas bulan gini, satpol PP kudu ngapain?”

“Ya menjaga ketertiban umum. Tapi polisi kan udah jalan, nyegah tawuran dan balap liar. Kalo razia penjual miras tanpa izin, mestinya saben hari, bulan apapun. Gitu juga terhadap PKL yang ngelanggar aturan.”

“Kayaknya lebih jelas tugas dan jasa damkar ya, Oom. Dari nangkep ular, ngambil sarang tawon, nolong kucing, bantuin lepas cincin, di luar tugas utama memadamkan api. Di bulan apapun.”

¬ Gambar praolah: Shutterstock

4 Comments

junianto Minggu 10 April 2022 ~ 10.02 Reply

Dahulu kala, pra 1998, saya biasa liputan ke Mapolresta. Kasat Sabhara sering menugasi timnya merazia hotel-hotel melati dan tempat-tempat pelacuran kelas atas yang disebut penampungan.

Suatu ketika saya dengar seorang anggota Satserse muring2 ke kawannya, kira-kira begini, “Kasat Sabhara kae memang ndembik, razia terus. Marakke awake dewe yen dikongkon nggolekke nggo tamu dadi kangelan.”

Maap kalau OOT.😁

Pemilik Blog Minggu 10 April 2022 ~ 11.18 Reply

Bos-bos itu yang suka gitu. Atasannya atasan dari atasan.
Di kawasan Puncak dulu para kepala satpam hotel dan kompleks villa berkoordinasi kalo ada pesanan bos. Ada satu petinggi keamanan, tak beristri, selalu punya permintaan agak merepotkan: berambut panjang, pakai kain kebaya 🙈

junianto Minggu 10 April 2022 ~ 13.21 Reply

Bos ndembik berselera “aneh”.

Pemilik Blog Minggu 10 April 2022 ~ 15.46

Yeah. Tapi yang tahu para satpam 🙈

Tinggalkan Balasan