Apa pula produk “semi original”?

Pasar tak membagi produk secara biner, yakni asli dan palsu. Selalu ada gradasi karena bungkus semantik itu perlu, padahal esensi sama.

▒ Lama baca < 1 menit

Mikrofon Shure SM58 ini asli atau palsu?

Lapak daring di lokapasar tak membedakan produk secara biner: asli dan palsu. Seperti dalam pasar fisik berupa deretan ruko, ada yang namanya “semi original”, dengan grade pula. Saya tahu setelah mengeklik iklan dalam sebuah aplikasi ponsel.

Mikrofon Shure SM58 ini dibilang “semi original grade A”. Produsen Shure sih setahu saya tak mengenal klasifikasi ini. Mungkinlah istilah ini menggantikan KW1 (kwalitet teratas barang tiruan).

Atau ini barang reject? Setahu saya istilah reject hanya untuk produk garmen yang tak lolos uji kendali mutu sehingga labelnya dipotong atau dicoret spidol bertinta permanen. Kadang titik cacat pada pakaian dilingkari pensil ataupun kapur kain. Istilah zaman lawas: barang sortir, ada cap BS yang sulit hilang dengan kucekan.

Jadi, mikrofon SM58 ini barang apa? Lapak daring kadang memakai istilah “non-original” dan “bukan ori “. Ada pula “mirip aslinya”. Istilah “tiruan” dan “palsu” mereka hindari. Bungkus semantik itu penting untuk hal yang esensinya sama.

Mikrofon Shure SM58 ini asli atau palsu?

8 Comments

Zam Minggu 10 April 2022 ~ 22.38 Reply

barang palsu saja banyak grade-nya.. 😅

Pemilik Blog Minggu 10 April 2022 ~ 22.48 Reply

Kita tunggu barang palsu yang mutunya dan juga harganya jauh melek yang ori 😅

junianto Minggu 10 April 2022 ~ 12.10 Reply

Jabi bikin ingat istilah “film semi”….🏃

junianto Minggu 10 April 2022 ~ 14.57 Reply

Waaa Paman pasti ngantuk, balesan komen tentang “film semi” (dokumenter😁 bukan lainnya) masuk ke konten kursi RT.

Pemilik Blog Minggu 10 April 2022 ~ 15.44 Reply

Wah bingung saya 🙈

Pemilik Blog Minggu 10 April 2022 ~ 19.37 Reply

Pindah ke sini balasannya:

Tentang film, mangsud daripada Lik Jun film semi-dokumenter? Atau film religius yang pakai desah, lenguh, bahkan jerit “Oh my God…”, seolah ada balapan lalu “Yes! Faster! Deeper!”?

junianto Senin 11 April 2022 ~ 22.48 Reply

Film semi-dokumenter dong, Paman.

Saya, kok!

Tinggalkan Balasan