Pertanyaan dalam judul itu naif. Kalau ada petugas memantau layar nonstop, dibantu alarm, tentu gelagat sebelum kejadian sudah terendus sehingga dapat dicegah. Atau dibiarkan terjadi sehingga ada bukti.
Masalahnya, CCTV untuk rumah tangga dan umumnya lingkungan pertetanggaan setingkat RT tak memiliki pemantau 24 jam. Maka yang lebih berfungsi adalah rekaman video yang diputar pascakejadian. Wajah bermasker dengan topi, atau kepala berhelm, menyulitkan identifikasi.
Lalu fungsi CCTV untuk apa? Kalau kamera dipasang terang-terangan, disertai maklumat, ya untuk menggertak. Bila perlu, dari empat kamera yang tiga adalah dummy alias kamera bo’ongan. Tetapi kalau maling bawa detektor kamera ya gimana.
2 Comments
sudah dipasang bertahun-tahun di area warung makan istri saya, empat CCTV belum pernah bermanfaat riil misalnya untuk menangkap eh memergoki pembeli2 jahat yg sengaja mengudap tanpa mbayar. Karena tanpa pemantau nonstop.
Tetapi untuk internal berguna mencegah karyawan berniat buruk, misal mencuri sesuatu, krn mereka tahu ada CCTV yang memantau dan merekam mereka.
Di Kantor saya terakhir banyak kamera CCTV, kecuali di area toilet, dan dipasangi tulisan di toilet tidak ada kamera.
Saya sih cuek saja termasuk saat buka baju habis olahraga di Monas atau saat sendirian ote-ote di kantor kepanasan.
Salah satu manfaat CCTV, ada rekaman video tikus berkeliaran saat kantor libur. Bahkan tanaman hias di meja pun dikrikiti.
Di kantor yang sama tapi di lokasi lama, video CCTV merekam seorang karyawati mencuri uang.