Bukan kertas pengingat, untuk melepas alas kaki, pada timbangan badan milik apotek yang menarik untuk saya bagikan, melainkan lelucon yang menyasar fisik. Dulu dianggap biasa. Kini karena kesadaran meningkat terhadap adab, mempercandakan fisik seseorang harus hati-hati.
Dulu, abad lalu, seorang kawan sering menyebut seseorang, perempuan, yang bersosok besar dan berat, sebagai orang yang bikin bingung timbangan koin di mal dan arena permainan.
Setiap kali kawan kami menimbang diri, si alat dengan suara kaleng yang waktu itu dianggap suara robotik, langsung menghardik, “Jangan naik beramai-ramai! Harus satu per satu, bergiliran!”
Timbangan koin sudah lama tak saya lihat. Anda masih menjumpainya?
5 Comments
BTW berat badan Paman, tanpa sepatu, tadi brp?
BTW lagi, pembuat bingung timbangan berkoin dahulu kala itu apa lebih dari satu kwintal to?
Lha saya ndak nimbang, jé 😇
Dulu saya gak tau batas ukur maksimum timbangan koin. Gak pernah pake.
Istri saya benci timbangan 😬. Angel kandhanane, kalau maem porsinya sedikit tapi sering.😁🙈
Yang penting nyaman.
Ini saya lagi nyari timbangan digital yang ketelingsut selama pandemi. Timbangan digital, terhubung ke ponsel