Digital wellbeing pada suatu pagi

Cara untuk kembali ke kehidupan biasa, tanpa harus sama sekali tak berponsel, mungkin kembali ke ponsel biasa.

▒ Lama baca < 1 menit

Digital wellbeing pada suatu pagi

Apa padanan wellbeing yang pas dalam bahasa Indonesia? Kesentosaan, kesejahteraan? Entahlah. Apalagi jika menyangkut aktivitas digital melalui ponsel. Pagi ini aktivitas saya masih rendah. WhatsApp baru saya pakai untuk menelepon Ibu yang berulang tahun ke-89 dan berinteraksi dengan orang baik yang berjasa dalam kegiatan ngeblog saya.

Sulit membatasi kegiatan berponsel jika keinginan dan kebutuhan kita banyak, apalagi jika ponsel yang bernama smartphone sanggup memenuhi. Beraneka urusan berlangsung di situ.

Cara untuk kembali ke kehidupan biasa, tanpa harus sama sekali tak berponsel, karena telepon umum sudah hampir punah, mungkin kembali ke ponsel biasa, feature phone, tanpa keypad QWERTY. Saya tak sanggup. Anda?

10 Comments

Sandalian Selasa 15 Maret 2022 ~ 10.38 Reply

Saya pengen punya feature phone yang modern, misalnya Punkt. Namun apa daya, selain tidak tersedia di sini, harganya juga lebih mahal daripada smartphone :D

junianto Selasa 15 Maret 2022 ~ 09.53 Reply

Waduh, saya juga tak sanggup, Paman.

Pemilik Blog Selasa 15 Maret 2022 ~ 09.57 Reply

Tapi bisa punya dua hape, yang satu kuis untuk SMS 😊

junianto Selasa 15 Maret 2022 ~ 11.10 Reply

Dan nelpon pakai pulsa paketan, Rp 50 rebu dpt 2.000 menit sesama operator plus 100 menit antaroperator, termasuk interlokal.

Nanti kapan2 sy call Paman pakai paket pulsa murah itu.😁

Pemilik Blog Selasa 15 Maret 2022 ~ 13.36

Terus mbahas apa? 🤣

junianto Selasa 15 Maret 2022 ~ 13.40

Dipikir karo mlaku….😬

Pemilik Blog Selasa 15 Maret 2022 ~ 14.35

Sampai ke tujuan sudah lupa mau beli apa

junianto Selasa 15 Maret 2022 ~ 15.13

Atau malah nabrak.🙈

Tinggalkan Balasan