Apa padanan wellbeing yang pas dalam bahasa Indonesia? Kesentosaan, kesejahteraan? Entahlah. Apalagi jika menyangkut aktivitas digital melalui ponsel. Pagi ini aktivitas saya masih rendah. WhatsApp baru saya pakai untuk menelepon Ibu yang berulang tahun ke-89 dan berinteraksi dengan orang baik yang berjasa dalam kegiatan ngeblog saya.
Sulit membatasi kegiatan berponsel jika keinginan dan kebutuhan kita banyak, apalagi jika ponsel yang bernama smartphone sanggup memenuhi. Beraneka urusan berlangsung di situ.
Cara untuk kembali ke kehidupan biasa, tanpa harus sama sekali tak berponsel, karena telepon umum sudah hampir punah, mungkin kembali ke ponsel biasa, feature phone, tanpa keypad QWERTY. Saya tak sanggup. Anda?
10 Comments
Saya pengen punya feature phone yang modern, misalnya Punkt. Namun apa daya, selain tidak tersedia di sini, harganya juga lebih mahal daripada smartphone :D
Lha ya itu 🤣
Waduh, saya juga tak sanggup, Paman.
Tapi bisa punya dua hape, yang satu kuis untuk SMS 😊
Dan nelpon pakai pulsa paketan, Rp 50 rebu dpt 2.000 menit sesama operator plus 100 menit antaroperator, termasuk interlokal.
Nanti kapan2 sy call Paman pakai paket pulsa murah itu.😁
Terus mbahas apa? 🤣
Dipikir karo mlaku….😬
Sampai ke tujuan sudah lupa mau beli apa
Atau malah nabrak.🙈
Hussss…