Inilah bukti saya memang terus menua. Selera dan alam pikir saya membuktikan. Separuh benak saya ndak sreg terhadap desain iklan lowongan reporter dan pewarta foto Kompas. Tetapi separuh yang lain bisa memaklumi. Kedua desain itu dalam versi berwarna sudah lebih dulu beredar di media sosial.
Saya menilai kedua desain loker, bukan tawaran magang saat libur panjang, itu tak mewakili cita rasa Kompas. Desainnya mirip iklan untuk majalah remaja. Tak memberikan kesan sebagai tantangan dari media mapan bereputasi.
Di sisi lain saya bisa menerima karena desain iklan itu untuk generasi Z, kelahiran 1995—2010, sehingga batas usia maksimum pelamar adalah 28 tahun. Aspirasi mereka tentang dunia kerja berbeda dari orangtuanya apalagi kakek dan neneknya.
Loker dari media yang mungkin jarang mereka baca, padahal orangtua dan yang lebih tua menganggapnya the established newspaper, boleh jadi kurang merangsang jika tak menjanjikan keleluasaan gaya kerja maupun pengembangan diri di luar karier.
Begitulah, iklan loker ini untuk generasi baru awak Kompas. Bukan untuk kaum tua, termasuk milenial, pembaca Kompas.
¬ Bukan posting berbayar maupun titipan
6 Comments
Waktu benar-benar melaju cepat. Milenial, yang dahulu selalu disebut sebagai sasaran/target (dan lain-lain), sekarang sudah mulai “tidak laku” gara-gara masanya generasi Z.
Lha ya gimana lagi, waktu terus melaju. Orang-orang tua saja yang lupa soal usia 🤣
Dho ora rumongso tuwo.😬
#termasuk yang nulis konten.🙏
Saya sih sadar dan tahu diri 😅