Saya terkesan oleh arsitektur Temu Coffee di Cipete, Jaksel. Pengisian tapak dan penataan ruang di sana fungsional, lebih akrab terhadap protokol kesehatan.
Salah satu yang menarik perhatian saat saya datang adalah penempatan payung, yaitu memanfaatkan kolong tangga dek pelat bolong-bolong yang setiap anak undakannya berkaki tambahan tulang besi.
Di mata saya hal itu tampak artistik. Tak mungkin ujung payung akan disundul kepala karena takkan ada pengunjung mencoba menyusup ke kolong tangga kecuali anak-anak.
3 Comments
Tak mungkin ujung payung akan disundul kepala, dan skoy jika dipotret.
BTW Paman habis jalan-jalan ke mana saja di Cipete?
Gak jalan-jalan, ketemu orang, ditraktir, tapi saya sekalian minta kerjaan, eh dia juga nganggur 🙈
Badalaaaaa!