Makin banyak warung melakukan cara ini: menjadikan kotak kardus kue sebagai rak. Isinya ya penganan bawaan kardus. Pemilik warung tinggal membedah kardus, membuat jendela untuk mempermudah konsumen maupun dia sendiri mengambil barang.
Kenapa harus membuat lubang sebagai jendela, bukan menyingkirkan tutup? Mungkin agar dinding kotak kardus masih mempunyai semacam rangka penguat. Bisa juga karena arah hadap dan posisi si kotak sebagai tumpuan bagi kardus di atasnya.
Cara lain yang pernah saya lihat delapan tahun lalu adalah memanfaatkan kotak kardus sebagai penyekat pada ambalan rak.
Tentang kardus sebagai rak, sejak kapan hal itu dilakukan? Itulah perlunya dokumentasi, sejak foto sampai komik. Dulu waktu saya bocah hingga remaja, tak pernah mendapati warung melaju itu. Mungkin karena merek makanan tak sebanyak sekarang.
Yang namanya kiat memang mudah menular. Tapi menjadi pemula kiat, bukan peniru kiat, tampaknya bukan jatah setiap orang.
6 Comments
Praktis, dan murah, eh malah gratis dhing, gak usah beli rak.
Dus bekas makin laku setelah banyak lapak daring
Lha banyak dus bekas di rmh sy dibuang2 (bekas wadah sirup, wadah barang2 belanjaan dari supermarket, dll).
Taruh di tempat kering dekat bak sampah, pasti ada yang mengambil ambil. Memang repot kalo pas hujan.
Atau dijual murah di lapak daring, borongan, tapi repot ngirimnya.
Umumkan saja di grup WA, kalo ada tetangga atau kerabat butuh kardus silakan ambil, tapi tanpa milih. Siapa cepat dia dia dapat.
siyap.
selama ini sih “pelanggannya’ ya pemulung yg biasa mulung di wadah sampah dan sekitarnya.
Ya sudah kalo pemulung mau ambil. Tapi gak ada salahnya berbagi ke pihak lain. 🙏