Tulisan tangan masih berjaya

Justru karena dibuat seperti melukis, tipografi teks yang tak sempurna itu menjadi lebih nyeni. Bukan pekerjaan gampang ini.

▒ Lama baca < 1 menit

Vapebulary Kampung Sawah Pondokmelati Bekasi Jawa Barat

Sebetulnya tulisan tangan untuk dekorasi tempat usaha, terutama kedai, tidak mati. Malah tumbuh. Biasanya digabung dengan ilustrasi mural. Fon (font) utama yang dipakai ya gaya hand writing. Nah, toko rokok elektrik ini menggunakan fon formal dari jenis tanpa ekor (sans serif).

Tak hanya nama toko, yakni Vapebulary, tetapi juga boks teks “warning”, logo APVI, dan ikon 18+. Lalu apa menariknya?

Vapebulary Kampung Sawah Pondokmelati Bekasi Jawa Barat

Misalnya saya sebagai pemilik toko meminta boks teks “warning” dibuat bolong seperti logo APVI, si penggambar mungkin minta bayar tambahan. Kenapa? Teks bukan dari goresan kuas cat hitam di atas bidang putih melainkan warna dan tekstur tembok yang menjadi latar tulisan. Artinya bidang putih itu harus bolong seperti halnya menerapkan gambar vektor atau PNG transparan di atas foto latar.

Vapebulary Kampung Sawah Pondokmelati Bekasi Jawa Barat

Si penggambar mungkin akan usul, “Gini deh Oom, pesen cutting sticker putih aja lantas ditempel di tembok. Teks sebagai image dimainin dulu supaya nggak rapi. Tapi di mana seninya?”

Oh ya, papan nama kantor-kantor pemerintah juga masih pakai tulisan tangan denganmu kuas kok.

Tinggalkan Balasan