Coba amati foto di atas, tiga foto dus teh celup Sari Wangi Jahe & Kunyit dalam satu bingkai. Adakah yang berbeda?
Ya, betul. Posisi dua sisi utama yang menjadi bidang pemuat jenama. Ada yang horizontal, ada yang vertikal, dalam dus yang sama. Masalahnya, dua sisi desain itu merepotkan, bisa menjadikan pemakai lain keliru membukakan tutup.
Maka untuk mencegah tutup dibuka dari dua sisi, saya pun memasang selotip.
Ternyata bukan hanya Sari Wangi jenis ini yang punya dua muka. Memang sih, variasi desain ini memberikan keleluasaan kepada minimarket untuk menata barang: bisa berdiri, bisa tidur.
Meskipun demikian, pada hampir semua desain bermuka ganda ini bukaan default adalah dari atas, dengan posisi dus tidur.
Maka cermatilah sejumlah contoh variasi posisi logo dan identitas isi jenama pada setiap bingkai berfoto ganda. Ada posisi tidur dan berdiri.
Alhasil, dari sampel yang kebetulan ada di dapur saya, dan semuanya masih ada isinya, kelompok desain lempeng berisikan Sosro Heritage Jasmine Tea dan Tong Tji Teh Melati isi 25 amplop*. Sosro batik ini kesukaan saya sejak dulu. Sepet dan wangi melatinya pas, selalu saya minum tanpa gula. Dulu di kantor saya juga pakai teh ini. Kalau di toko habis, barulah saya bikin teh Tong Tji.
Sedangkan desain yang mengecoh mata adalah Teh Cap Botol, Kepala Jenggot Green Tewla, dan Sari Wangi Jahe & Kunyit.
Teh celup Cap Botol, dengan desain mengecoh itu, punya nilai lebih: dua sisi berlabel utama fasad pada dus punya jendela kecil menampilkan foil hijau di dalam.
Kok banyak teh? Dus lain sudah kosong dan saya buang lho. Namanya juga rezeki, ada saja yang memberi.
*) Di luar yang saya foto dan bahas, ada teh celup Tong Tji tanpa amplop, desainnya juga mengecoh tapi fungsional. Kalau didirikan, pintu bukaan dispenser teh bisa dimanfaatkan. Jadi desain paling keren sebenarnya ini.
¬ Bukan posting berbayar maupun titipan
13 Comments
https://tokopedia.link/qezfY4MiNnb
Coba ini Paman. Enak buat tawaran, enak buat manis juga.
Suwun. Menarik. Pernah punya satu tapi hilang. 🙏
Sakjane kemarin mau komen “Paman kok sugih teh celup to?” tapi batal krn sdh ada penjelasannnya di alinea terakhir. 😁
Tanpa penjelasan pun tak mungkin saya sugih, bahkan misalnya saya mengganti nama Sugiharto sekalipun.
Antyo Sugiharto. 😎
Mboten pantes, ingkang pas inggih Kéré Kemplu 🙏🌺
Jiiian ora ono pilihane blas. wis kere, kemplu sisan!
Nasib
Saya termasuk yang tidak pernah kerepotan karena bukan pencinta teh celup, hanya sesekali beli untuk anak, itu pun selalu Sari Wangi bukaan dari atas. dengan dus tidur.
Berarti Anda orang yang bahagia
Jelaaaas. Saya, kok!
Kemaki. Mbagusi.
🏃
waaks!🙈