Kapan terakhir kali Anda menjahitkan pakaian?

Baju jadi, apalagi saat obral, lebih murah ketimbang tailor made yang hasilnya kadang tak memuaskan.

▒ Lama baca < 1 menit

Penjahit Yèn Tailor, bayar pakai rupiah bukan yèn, di Chandra Baru, Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi

Saya tak tahu nama lengkapnya, hanya memanggilnya Uda Yen, sesuai nama usahanya. Saya pernah menjahitkan baju batik lengan pendek, 2020, dengan menyertakan kemeja putih linen saya sebagai contoh pola. Saya menjahitkan kemeja setelah membeli kain batik bahan baju di toko Benang Raja, Salatiga, saat mengantarkan istri dan anak.

Dua kali, setelah dewasa, saya punya kemeja tailor made. Dari bahan sederhana, tapi tak sepadan ongkos. Pertama, dua potong kemeja lengan pendek berbahan kain bekas karung terigu (tapi bukan Segitiga Biru*), di Mayestik, pusat kain kebaya dan penjahit kebaya. Masing-masing kemeja butuh dua kantong terigu. Mayestik menjadi pilihan karena dulu dekat kantor.

Kedua, juga dari penjahit kebaya, seorang pria Minang, yang dilanggani istri saya. Saya membuat kemeja lengan panjang berbahan belacu.

Industri garmen menjadikan pakaian lebih murah. Beli busana jadi, apalagi saat obral, lebih murah daripada tailor made. Waktu saya kecil, tailor-nya ya ibu saya. Selembar kain bahan panjang jadi baju kakak beradik.

Nah, Uda Yen ini selain menjadi tempat memotong jeans ternyata juga melayani pakaian wanita. Selain itu juga baju sarimbit**, untuk pasangan (biasanya suami istri, bukan suami dan pacarnya).

Menjahit jas, Uda juga sanggup. Padahal menjahit jas itu sulit, bahkan memotong bahan pun butuh seni. Setidaknya ada 37 potongan utama yang harus dirakit. Saya belum pernah bikin setelan jas di sana. Karena dua setelan bikinan 2007 masih bisa saya pakai.

*) Di Pasar Demangan, Yogyakarta, pernah dijual kantong belacu dengan sablonan Segitiga Biru, untuk keperluan peloncoan mahasiswa baru karena Bogasari sudah lama mengganti karung kain dengan karung plastik.

**) Baju sarimbit biasanya berupa batik atau tenun, untuk suami istri, kadang juga sekalian anak, sebagai seragam keluarga saat menghadiri kondangan. Saya belum punya karena belum berminat.

4 Comments

Antyo® Rabu 9 Februari 2022 ~ 12.34 Reply

Kaus Mickey itu dobel atau masing-masing bergambar Mickey dan Minnie?
Yang versi batik juga ada lho. Cocok buat sarimbit.

junianto Rabu 9 Februari 2022 ~ 12.55 Reply

Dobel, Paman. Cuma beda warna, hitam dan putih.

Sekarang sdh nggak minat beli lagi sarimbit apapun krn pandemi.

Barang2 sarimbitan itu kami beli jauh sebelum pandemi.

junianto Rabu 9 Februari 2022 ~ 09.54 Reply

Sy jahitkan seragam sekolah, baju dan celana, sampai kelas 3. Njaitkan baju batik terakhir mungkin 15 tahun silam.

Sy pernah punya batik sarimbit tapi gak tau skrg di mana😬 baik punya sy maupun istri. Yg msh ada ponsel jadul nokia sarimbit, kaus Superman sarimbit dan kaus Micky Mouse sarimbit.😁

Tinggalkan Balasan