Alat ninja dalam dompet

Mungkin akan berguna adalah mantra bagi pembelanja impulsif. Padahal akhirnya si barang rusak nganggur.

▒ Lama baca < 1 menit

Alat ninja dalam dompet

Namanya sok keren: wallet ninja. Bisa masuk dompet? Bisa, tapi bikin dompet jadi kaku, lagi pula merepotkan karena terdeteksi detektor metal. Sudah membuktikan? Belum. Hanya asumsi saja.

Barang ini harganya Rp10.000*, saya beli beberapa untuk saya bagikan, sekitar enam tahun lalu. Saya menemukannya dalam salah satu tas yang saya bersihkan. Geli juga saya, kenapa sampai punya alat macam ini, seperti remaja zaman dulu yang membayangkan diri sebagai pengelana yang sigap mengatasi masalah.

Remaja jadul? Nggak juga. Saya rasa bukan hanya saya yang menyukai Victorinox sebelum regulasi penerbangan melarangnya. Bahkan kemudian Swiss Card pun disita di bandara.

Alat ninja dalam dompet

Victorinox memang berguna. Dari membuka kotak PC di kantor untuk memasang card sampai mengupas buah.

Kalau alat ninja ini? Cuma beberapa yang pernah saya gunakan. Ada belasan fungsi, dari merobek amplop sampai obeng. Membuka tutup botol jelas bisa, tapi kalau membuka kaleng belum saya coba, tampaknya kurang tajam. Mungkin yang versi ori, dan pasti lebih mahal, dan semoga mumpuni.

Alat ninja dalam dompet

Ada juga yang tak jelas bagi saya tapi saya malas mencari tahu caranya: cagak ponsel alias cellphone stand.

Lalu apa menariknya barang ini? Murah. Rp10.000 itu berapa harga kulakannya? Tapi skala ekonomi Cina memang ajaib, bisa menekan biaya produksi.

Lantas barang ini sekarang saya apakan? Ada di meja teras. Mungkin akan berguna.

Alat ninja dalam dompet

Nah, racun “mungkin akan berguna” itulah yang membuat kita, eh saya, kadang punya pembenar ketika menjadi pembelanja impulsif. Sayangnya, kata “mungkin” bisa berlaku selamanya sampai barangnya berkarat maupun rusak padahal menganggur.

Eh, tapi konsumsi murah meriah yang tak jelas itu ikut menggerakkan ekonomi kan?

*) Saya cek di lokapasar, ada yang menjualnya Rp7.900. Versi lain, beda desain, dengan bersedikit fungsi, harganya Rp5.500.

4 Comments

Zam Selasa 8 Februari 2022 ~ 14.04 Reply

kalo di orang Jerman, barang kecil yang penting adalah pembuka botol.. beberapa kali saya ketemu orang ditanya, “punya pembuka botol?” oleh orang yang bawa botol bir.. Jerman memang melegalkan orang minum bir di jalan.. jika beli di toko kecil atau Spätie biasanya ada pembula botol.. kalo beli di supermarket ya ngga ada..

maka saya sekarang sedia gantungan kunci pembuka botol..

Pemilik Blog Selasa 8 Februari 2022 ~ 16.34 Reply

Dasar negeri bir ya.
Saya dulu heran kok orang jalan ke taman bawa bir.
Di Australia minum bir sambil jalan di trotoar depan halaman rumah sudah melanggar hukum. Kalo nyetir, bir harus di bagasi.

Weh, Zam aneh sekaligus baik, wong ndak minum alkohol kok bawa pembuka botol.

junianto Selasa 8 Februari 2022 ~ 13.10 Reply

Saya dulu kok tidak kebagian paringan Paman?

Pemilik Blog Selasa 8 Februari 2022 ~ 16.27 Reply

Oh iya ya. Dulu yang dapat itu OB dan para petugas pendukung layanan. Njenengan ndak ada dalam daftar. 🙏

Tinggalkan Balasan