Terlalu bagus? Mungkin. Saya hanya memikirkan apa yang mudah saya dapat untuk menjepitkan bibir kantong sampah ke palang pintu besi dekat dapur.
Saya sekian lama mencari akal bagaimana tetap memanfaatkan kantong sampah 60 x 100 cm yang belum penuh tapi sudah membikin kotak sampah sesak. Solusi membeli kotak sampah yang lebih besar saya tunda dulu, karena kotak yang sekarang belum rusak.
Selama ini begitu kantong tampak penuh, karena kotaknya kekecilan, langsung saya keluarkan dari kotak. Isinya belum sampai separuh. Sampah anyar dimasukkan ke kantong luar, kalau kantong luar sudah penuh barulah sampah berikutnya masuk ke keranjang. Tapi untuk sampah basah makanan, yang banyak, ya langsung saya kantongi, lalu saya buang ke bak sampah depan rumah.
Memangnya dulu bagaimana? Kantong sampah cepat habis karena baru sedikit terisi sampah kering dan setengah basah sudah dibuang oleh ART saban pagi. Boros. Apalagi yang putih merek Bagus. Setelah tak ada ART saya pun jadi tahu masalahnya.
Demikianlah, kantong tertempel pada pintu tanpa risiko ngelumpruk. Kenapa tak menggunakan klip salon atau barber? Panjang dan bergerigi. Kalau jepit rambut? Baru terpikirkan setelah memasang klip SDI. Sebetulnya Joyko juga bikin klip metal, tapi terlalu lebar, 14,5 cm. Yang bikin lebar 10 cm cuma SDI.
Tapi ada catatan. Cara saya ini hanya layak terap jika bagian terbuka dalam rumah sudah terbebas dari tikus.
2 Comments
Saya jg pakai klip sejenis ini, dan di pagar besi juga 😁, tapi untuk njepit keset atau jin yg dijemur. Kebetulan tadi pukul 08.00 sudah mepe keset.
👍 Daya jepit kuat, cara membuka tak terlalu berat. Skuy bin skoy tenan Njenengan.