Saya hampir yakin, Indonesia tak memproduksi peniti sendiri. Lebih murah mengimpor. Tolong dikoreksi kalau saya salah.
Peniti biasa itu murah. Cuma Rp500 serenteng. Dia multifungsi, selain untuk menempelkan kain atau menjadi pengganti kancing, ujung lancipnya bermanfaat untuk menusuk apa saja.
Memang barang sepele, tapi ketika peniti tidak ada pasti merepotkan. Terutama untuk tusuk menusuk. Ujung klip kertas tak sekecil peniti, dan tidak lancip.
Saya beli peniti untuk mencoblosi lubang penyemprot tanaman. Sudah berlubang tapi tersumbat kotoran kecil. Untuk mencoblosi shower, terutama jet shower, peniti adalah pilihan tepat.
Jarum jahit dan jarum pentul juga bisa menjadi alternatif. Tapi merepotkan kalau jarum jatuh ke dalam tumpukan jerami, gelap pula, padahal jika mencarinya di tempat yang terang bakal mengundang cemooh.
4 Comments
peniti ini kayanya hanya dikenal di Asia sepertinya.. 🤔
Lho?
Gitu Zam?
Selalu ada peniti berbagai ukuran di rmh saya, dipakai terutama untuk bongso pakaian.
Kalau zaman sy msh SD hingga SMA, kadang2 sy pakai peniti untuk solusi darurat buat kancing pengait celana yang ndembik alias rusak.😅
Untuk urusan darurat, peniti emang top.
Pencipta pertama peniti layak dihormati sepanjang sejarah peradaban.