Ketika melewati gerumbul tanaman di luar pagar sebuah rumah — yang batang, daun, bunga, dan buahnya bisa disentuh setiap orang yang lewat — saya merenungkan satu hal. Salah satu tanaman di situ adalah cabai. Saya tahu siapa pun boleh memetik.
Tetapi saya tak tahu apakah setiap orang meminta izin sebelum memetik cabai. Mungkin bagi nyonya rumah, yang rajin dan telaten merawat tanaman, hal itu bukan masalah. Silakan saja kalau ingin mengambil.
Dari sisi pemetik, saya berpengandaian mereka akan permisi dulu — kecuali yang sudah terbiasa dan bersepakat dengan nyonya rumah. Cara permisi paling mudah tanpa membangunkan penghuni rumah adalah bergumam. Hanya tembok dan tanaman yang mendengar. Orang yang di dekat pemetik kadang juga mendengar.
4 Comments
apakah ini ada sangkut paut dengan keributan di Twitter tentang keponakan yang mengambil mainan tanpa izin tapi ibu si keponakan malah nyolot? 😆
Wah yang ini saya malah belum tahu 🙈🙊
Bergumam.
Tak beda, misalnya, di sebuah meja kantor sy ada penganan milik kawan saya, Bejo, lalu sy ambil. Saat itu Bejo tdk berada di TKP. Saya ambil penganan sambil bergumam, “Jo Bejo, aku njaluk rotimu ya.” Aman, dan sah. 😁
Sepakat!
Apalagi ada saksi mata 🤣