Saya tak ingat persis sejak kapan laundry kian meluas sampai ke kampung-kampung. Awal 2000-an seingat saya belum, karena sejawat yang indekos selalu punya laundry day. Tapi mulai 2005 tampaknya penatu kiloan bertumbuhan. Konsumen bisa langsung ke tempat penatu, sementara agen penatu menengah dan besar masih bertahan.
Yang saya maksud tempat penatu adalah rumah atau kios dengan fasilitas penatu: mesin cuci berkapasitas besar plus pengering dan alat penguapan.
Soal manajemen air limbah saya tidak tahu. Begitu pun soal izin usaha. Jasa yang penatu dan cuci mobil maupun motor berurusan dengan air tanah. Sama seperti industri batik. Setiap pemkot dan kabupaten mestinya punya data usaha penatu dan prakiraan konsumsi air plus limbah detergen.
Namun di luar urusan itu, penatu murah itu memperingan mahasiswa mondok sampai rumah tangga. Tentu untuk pakaian halus, termasuk jaket bagus dan setelan jas, ya harus ke yang layanan macam 5@sec.
Setiap libur Lebaran, penatu kiloan laris. Termasuk dalam libur Lebaran adalah setelah hari-H lewat, dan terutama setelah arus balik dari mudik.
Saat kami mudik ke Yogyakarta, penatu hotel kecil seberang rumah kami manfaatkan. Karena tarifnya kiloan. Di Bekasi, untuk dua selimut ini ongkos penatu Rp50.000. Kalau seprei sih saya cuci sendiri.
4 Comments
kami termasuk yang rindu layanan penatu kiloan ini setelah pindah ke Berlin.. 😅
Selama ini urusan cuci pakaian kalian gimana Zam?
Sprei paman cuci sendiri? Waaa skoy tenin.
Cucian saya paling gede sarung (yg tiap hari sy pakai untuk selimut kaki), lalu kaus, kemeja (jarang2), jin (kadang2), dan pakaian dalam.
Sprei sy serahkan ke jasa londri eh laundry kiloan seberang rumah, demikian pula pakaian istri. Pakaian istri bongso daster masuk kiloan, di luar itu bijian (per biji Rp 4.000 dibungkus plastik dan dihanger).
Iya, wong pake mesin.
Zaman kuliah ya pake tangan.
Makanya dulu gimana gitu terima temen pake jins kotor duduk di bed 🙈
Lha YK kan spt Solo, berpasir
Supaya seprei gak ngeres ya hrs sering nyuci.
Tapi untuk selimut, Bapak yg tinggal di Salatiga membolehkan ke penatu Pak Bardjo Jalan Solo.