MAAF | Edy Mulyadi sudah membuat klarifikasi dan meminta maaf kepada masyarakat Kalimantan. Tapi amarah atas ucapannya, yang menyebut ibu kota baru sebagai tempat jin buang anak, belum mereda. Ada yang bilang, dia sudah minta maaf, maka berdamailah. Yang lain berucap, kalau permintaan maaf dianggap selesai, kenapa Ahok dulu tidak? Lalu mencuat tanya, mau cari keadilan atau balas dendam? Lantas ada gumam, kasus Ahok beda dan sebaiknya yang terakhir. Dalam kesimpangsiuran wacana mengemuka pula isu kadrun versus cebong.
¬ Gambar praolah selain Edy: Shutterstock, AliExpress
¬ Ucapan Edy adalah fiktif, untuk dramatisasi kartunal
¬ Update 26/1/2022 14.35: gambar telah direvisi, teks ucapan sudah tidak ada
6 Comments
minta maaf karena dihujat netijen.. 😌
Yah gitu deh.
Tapi sekarang giliran sebuah kelompok Sunda yg marah krn Edy saat menghina orang Dayak dia pakai ikat kepala Sunda, dianggap mencemarkan masyarakat Sunda.
Mmm bukan hanya terhadap suku lain, menghina itu emang gak baik kan ya?
Kadrun versus cebong memang isu seksi dan tahan lama.
Kok ndak bosen ya?
Itulah kaum ndembik, Paman.
🙊🙈