Kuno, menjadikan TTS untuk mengerem kepikunan. Ngobrol juga bagus untuk merawat kemampuan berbahasa. Medsos juga? Pasti.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Aplikasi TTS Pintar di Android sebagai obat pikun

Barusan saya iseng menginstal aplikasi TTS di ponsel. Lumayan gampang karena level pemula. Boleh naik level setelah lulus di level sebelumnya.

Teka-teki silang adalah mainan orang jadul? Mungkin. Hanya medianya yang berubah, dari kertas ke layar ponsel. Pemainnya orang usia 40 ke atas, kan? Kemungkinan besar ya.

TTS berguna untuk merawat ingatan selain membaca dan menulis. Berbalas pesan di WhatsApp, Twitter, dan FB itu termasuk menulis.

Ingatan apa yang dirawat? Kata. Dalam kata ada nama benda, nama orang, nama kedai, dan aneka istilah. Sebelum ada ponsel cerdas dan media sosial, lebih dari sekali saya mendapati orang di bawah 50 tahun mulai sulit mengingat sesuatu. Dalam bertutur sering terucap “anu, apa itu…”

Orang yang sering menulis, dan senang membaca, biasanya memiliki perbendaharaan kata nan kaya. Mereka tak terlalu bergantung pada gaya bahasa yang sedang laku di medsos, kecuali saat berkomunikasi di platform medsos.

Ibu saya, kini 88 tahun, sampai kini masih mengisi TTS di koran yang dia beli eceran dari loper yang merangkap sebagai tukang ojek di Yogyakarta.

Membeli eceran adalah kesempatan Ibu berinteraksi dengan loper plus yang bisa mengisikan pulsa dan kuota, juga mengatasi masalah ponsel ibu saya. Bercakap-cakap juga merawat kemampuan berbahasa.

Kembali ke TTS, pelanggan The New York Times digital harus membayar lagi untuk TTS.

TTS the New York Times

TTS the New York Times versi ori dijual di Indonesia

4 thoughts on “Obat pikun di ponsel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *