Ogah apps buat belanja dan keuangan

Saat pandemi makin banyak orang tergantung pada ponsel dalam berbelanja dan urusan keuangan, tapi juga ada yang emoh.

▒ Lama baca < 1 menit

Ogah atau tidak tahu pakai aplikasi belanja dan keuangan di ponsel?

Saat mengantarkan kue Natal, Nani, yang diantar Nono kangmasnya, ditelepon ibunya. Selesai menelepon, Nono menanya Kamso, “Sendirian Oom? Tante tugas Natal ya?”

Kamso mengiakan. Nani nimbrung. Lalu bilang ke kakaknya, “Biasa, Mas. Bunda minta dipesenin via Gojek dan Toped.”

Si kakak cuma angkat bahu, “Yah gitu deh, Oom.”

Lalu mereka mengadu, ibunya tak pernah mau belajar aplikasi belanja dan keuangan di ponsel. Ayahnya sampai bosan, karena setiap kali dirinya ditugasi mencari makanan, memilihkan menu, memesankan, sekalian membayar. Kemudian saat WFH, jumlah petugas bertambah dua, kakak dan adik.

“Akhirnya Bunda mau belajar. Dia yang bayar. Nyoba pake hapeku. Pesen rujak sama ongkir dua lima ribu, bayarnya cash. Persenan dateng dibayar pake seratus ribu. Nggak ada kembalian. Padahal orang rumah pada kosong dompetnya, biasa pake e-wallet sama mobile banking. Bayar cash itu diulang terus, Oom,” kata Nani.

Nono menambahkan, “Ayah udah ngajarin, nginstal apps di hape Bunda setelah dibeliin baru. Diajari katanya mau masak, mau nonton TV, mau video call dulu, entar mulu. Sampe sekarang ya nggak bisa. Napa ya Oom?”

“Nggak tau. Hehehe. Kalian dan Ayah aja nggak tau apalagi aku.”

“Kapan itu Ayah lagi ngolong di mobil, aku ama kakak lagi virtual meeting, Bunda butuh ojek minta bantuan tante sebelah yang biarpun lebih tua tetap tech savvy.”

Kamso menanggapi, “Mungkin Bunda kayak orang Jerman, kurang suka pake apps. Serbatunai. Padahal sana negeri maju kan?”

¬ Gambar praolah: Shutterstock

6 Comments

Zam Rabu 29 Desember 2021 ~ 03.48 Reply

Mungkin Bunda kayak orang Jerman, kurang suka pake apps. Serbatunai. Padahal sana negeri maju kan?

tepat sekali! 🤣

Pemilik Blog Rabu 29 Desember 2021 ~ 06.33 Reply

Juga menyangkut kepedulian warga perlindungan data pribadi ya Zam.

soloskoy Minggu 26 Desember 2021 ~ 21.17 Reply

Istri saya lebih parah daripada bundanya Nani dan Nono : ada aplikasi Gojek, Grab dll di hape dia tapi tidak tahu cara menggunakan, dan tidak mau belajar cara menggunakan.😅

Tapi saya sendiri pakai Gojek dan semacamnya itu juga belum lama dhing, baru setelah pensiun 2 Juni 2019. 😬

Pemilik Blog Minggu 26 Desember 2021 ~ 21.40 Reply

Kalau tanpa itu lalu semua kebutuhan terpenuhi kan ndak masalah?
Termasuk pesen ojek selalu minta tolong tetangga kalo mobil lagi dipake 🤭

soloskoy Minggu 26 Desember 2021 ~ 22.02 Reply

Dahulu saya biasa minta tolong anak buah di kantor kalau bangsa pesan ojek maupun makan onlen, makanya nggak masang apps-nya di ponsel. 😁

Pemilik Blog Minggu 26 Desember 2021 ~ 22.07

Jokes di kantor sebelum era apps, CEO kalo mau pesen pempek enak tinggal angkat jari. Sekretaris akan menyuruh OB.

“Cepet to, Kang?” katanya kepada saya.

“Kéré!” kata saya.

Tinggalkan Balasan