Saya dianggap aneh karena sengaja membiarkan sepeda kehujanan. Biar saja. Itu mempermudah saya merawat sepeda. Karena ketika saya pakai, sepeda sering kehujanan. Saat saya berteduh, sepeda juga kehujanan.
Selama ini saya cuma menyeka dengan lap basah seperti mandi sibin saat sepeda kering tapi kotor. Mencuci sepeda seperti mencuci pitmontor hampir tak pernah.
Kalau sehabis kehujanan ya sama. Lap basah dan lap kering. Bukannya itu bikin sepeda karatan?
Tanpa kehujanan pun beberapa bagian pasti berkarat, misalnya mur baut. Tiang sadel juga. Kalau gir dan rantai, dan rem, karena sering disemprot minyak, ya belum berkarat. Setidaknya belum terlihat berkarat.
Saya memang bukan perawat-sepeda yang baik, padahal ingin menjadi perawat sepeda-yang-baik. Mungkin karena selalu pakai sepeda murah. Tapi memang aslinya pemalas.
2 Comments
Mengapa tidak disemprot saja pakai air lewat selang dari keran, Paman?
Karena saya nggak biasa nyemprot sepeda. Sekalian memanfaatkan karunia alam berupa hujan dari langit yang semoga bukan hujan asam.