Tukang ojek sekeluarga mengantarkan makanan tengah malam

Yang beberapa kali terjadi, seorang tukang ojek bersama keluarga mengantarkan pesanan via Gofood itu pada pagi hari libur atau sore hari. Kalau sore bisanya kelihatan anak-anak habis mandi. Kalau malam hari biasanya tukang ojek memboncengkan istri, mungkin salah satu atau keduanya, pulang kerja. Tapi tengah malam, menjelang pergantian hari?

Itulah yang terjadi terjadi tadi. Satu motor dinaiki empat orang, yang dua anak kecil, mengantarkan pesanan via Gofood kepada seseorang di kompleksku.

Mungkin anak-anak itu belum tidur, lalu ketika bapaknya menerima order via ponsel untuk menjemput makanan orang lain sejauh 1,3, kilometer dari rumah, mereka ingin ikut.

Untunglah platform Gojek sekarang hanya menggerakkan panggilan ketika makanan hampir selesai, sehingga tukang ojek tak perlu menunggui masakan diolah. Tak seperti dulu, ojek harus menunggui lama.

Tapi tadi, ketika mereka tiba di rumah pemesan, gerbang carport sudah dukunci. Si pemesan tak dapat keluar. Sementara motor yang mengangkut empat orang tak dapat merapat. Padahal si bapak yang menjadi pengemudi tak dapat turun dari tunggangannya. Salah satu harus turun. Yaitu si ibu.

Dulu, dalam gerimis malam, sepasang suami istri harus menunggui pizza jadi, lalu mengantarkan ke pemesan.

Tebersit imajinasi muram menyedihkan dalam diriku tentang episode pekerjaan Bang Jek: dalam lapar sepulang kerja harus menyaksikan makanan orang lain disiapkan. Dan mereka pula yang mengantarkan dalam siraman kepyur air, sementara anak-anak di kontrakan menunggu ayah ibunya pulang.