Biasanya pada bulan pamungkas tahun sudah ada kalender tahun depan. Di toko buku dan ATK, saya andaikan karena tak ke sana, mestinya ada. Di lapak daring juga tersedia. Yang kustom, dengan foto pemesan sedang merenges, juga ada. Tapi yang gratisan, pemberian kantor pemerintah maupun partikelir, itulah yang diharapkan.
Namanya juga manusia, diberi gratis pun masih menawar dengan syarat: kalau bisa kalender meja, lebih praktis, bisa dipindahkan, tak perlu memaku tembok. Pengecualian berlaku untuk rumah dengan satu tempat tetap untuk kalender dinding, paku di tembok sudah tertancap belasan tahun.
Saya sih sudah punya kalender meja 2022 sejak 2019. Ada lembar ekstra tahun 2022 di bagian paling akhir dari kalender 2021.
Soal kalender ini menarik karena pergantian tahun akan dua kali terjadi dalam pandemi, yang diwarnai bisnis sejumlah sektor melesu bahkan ada yang terkapar. Tak ada alasan membuat kalender lembaga, terutama untuk swasta.
Senyampang dengan itu, makin banyak orang yang cukup terpuaskan oleh kalender pada ponsel. Kalau ingin yang lebih lebih besar tanpa memaku tembok, manfaatkan saja Google Calendar pada TV pintar.
Adakah cerita silam ihwal kalender? Kini kalender kartu untuk dompet pun sudah punah, tapi pada 2011 saya pernah melihat, dari Taxiku.
Kalender pengisi dompet, yang dulu menemani pasfoto, meterai, dan foto entah siapa, itu sekarang dijajakan sebagai barang antik. Untuk koleksi.
Juga dijajakan sebagai barang vintage adalah kalender dinding bergambar perempuan pesohor. Sulit membayangkan sekarang ada jenama membeli kalender, dengan bidang kosong untuk disablon, yang gambar bawaannya adalah sejumlah perempuan berbusana terbuka.
Norma zaman berubah. Dulu tak jadi masalah, produsen sarung yang selalu beriklan menjelang Lebaran ternyata bikin kalender bergambar Camellia Malik berbikini.
Jika sekarang dilakukan, produsen akan malu. Konsumen sarung, dan keluarganya, juga malu kalau ada tamu, masa sih di tembok ada kalender baju renang. Lagi pula ongkos cetak kalender kini lebih murah, gambar lebih kaya, bisa hasil memotret sendiri maupun beli dan memanfaatkan foto gratis.
Maka tulisan tentang kalender 2022 ini akhirnya terjerumus ke nostalgia karena sosok kalender tahun depan belum terbaca. Sejauh saya mengamati sepintas, belum ada berita bisnis nasib bisnis kalender cetakan, bagi percetakan maupun para penjual.
Saya, karena dulu berlebih energi dan gagasan, pun sok kreatif, telaten membuat kalender bulanan sendiri, berupa poster A3 dijepit akrilik, saya tempel di dinding kantor.
Kalender dibikin saat ingat dan sempat. Ada kalender yang isinya tak sebulan penuh, tanggal dimulai dari pekan berjalan. Dalam kalender ada penanda sejawat yang berulang tahun.
Kalender prakarya, yang sebagai benda grafis selalu beredisi 1/1, itu tak mengenal garis merah perangkum tema antarbulan. Apa yang terpikir itulah yang saya buat.
Orang tak dapat membedakan tema visual antarbulan karena yang terpasang hanya bulan berjalan. Kalender bulan sebelumnya sudah saya buang. Adapun kalender bulan mendatang hanya dibikin tergantung impuls saya.
Orang kios cetak digital kadang tersenyum dan saling berbisik dengan rekan kerjanya setiap kali saya mencetak kalender.
¬ Sumber gambar kalender artis: Galeri Singomejo ° Gambar praolah ilustrasi utama: Shutterstock
4 Comments
kangen liat desain kalender bikinan paman! kalo di sini, menjelang natal gini banyak beredar kalender advent. saya sendiri belum bisa membaca kalender ini, namun sering tertarik karena biasanya kalender ini dijual bareng coklat..
Terima kasih, Zam.
Sekarang saya kurang kreatif, nggak seperti dulu. Mungkin faktor U. 🙈
Yang penting cokelatnya. Natal kan sdh makin profan. 🤣
Namanya manusia, diberi gratis pun masih menawar dengan syarat…. Betul! Seperti istri saya, “Yah (ayah) kalau ke BCA sekalian minta kalender yang sobek harian ya, jangan mau kalau kalender dinding atau meja.”
😂😂😂
Pekan lalu sy sdh ke BCA, dan malah diberi kalender sobek, kalender meja dan kalender dinding, berkat “hubungan baik”.😬
BTW kalender2 buatan paman itu skoy nian.
Saya pernah mencari sobekan kalender harian sudah lewat hari. Dua kali. Dari orang yang punya toko.
Buat apa kalender telat itu?
Saya masukkan ke album foto kelahiran anak-anak saya. Ada artefak potongan info Kompas kurs dollar dan harga emas hari itu. Ada karcis bus. Ada karcis tol.
Terima kasih untuk apresiasi thd kalender saya 🙏🍎