Memerangi tiga macam semut

Ada tiga macam semut di rumah. Yang dua kurang ajar. Menyerang kulit. Bikin gatal dan serasa panas terbakar. Untung ada cuka.

▒ Lama baca < 1 menit

Malam ini saya sibuk menggebah semut di meja dapur. Ya, semut kecil yang ketika terinjak kaki malah ngumpet di sela jari. Saya taburkan bubuk kopi. Sedikit, sayang kalau banyak. Ada yang menjauh, ada yang diam jaga jarak. Lalu saya semprotkan cairan yang katanya pembasmi kecoa dan semut. Ada yang entah tewas entah semaput. Dalam foto tak begitu tampak karena saking kecilnya.

Begitulah. Di rumah ada tiga jenis semut: semut hitam, semut kecil merah, dan semut merah besar. Yang semut hitam sudah lama tak nongol. Semut kecil merah itu yang mengesalkan. Dari lantai teras naik ke sandal saya lalu mendaki sarung, ada yang menyusup masuk ke balik sarung, ada yang terus menempel lalu setelah saya duduk di sofa dia pindah. Semut merah kecil bikin gatal kulit.

Kalau semut merah besar, gigitannya panas. Begitu terinjak, saya harus membasuh kaki dengan air dari selang agar perih panas hilang. Mungkin ini semut api. Dia ada di lorong samping rumah dan halaman, punya sarang.

Sejumlah cara sudah saya coba. Misalnya menyemprotkan campuran air dan cuka dapur, lalu setelah ketemu sarangnya saya tuangi ramuan itu. Ternyata ada banyak sarang di celah sambungan semen. Pakai cuka apel kedaluwarsa juga pernah. Lumayan hasilnya. Semut pindah datang. Dengan kapur semut? Dulu rutin. Tapi perabot, kusen, jendela, dan pintu penuh coretan.

Untuk semut merah besar, tapi bukan rangrang, setelah ketemu sarangnya saya tuangi bubuk untuk melancarkan saluran wastafel macet. Lalu saya tuangi air. Mereka kepanasan. Tapi tak semua terbasmi.

Paaki Vixal pernah. Tapi sayang kalau cuma buat basmi semut. Kalau spray obat nyamuk? Sudah beli tapi belum saya pakai. Aneh saja rasanya, puluhan tahun saya menghindari insektisida semprot. Sebenarnya saya lebih suka mengusir, bukan membasmi, karena racun akan membuat sasaran yang lolos jadi kebal, mungkin anak-anaknya juga. Tampaknya ada semut yang kebal terhadap bubuk racun yang pernah saya beli.

Jadi saat ini andalan utama adalah cuka. Juga berguna untuk mengguyur jejak tahi kucing supaya kucing tak kembali berak di lokasi yang sama untuk sementara. Barusan saya beli 10 botol cuka ukuran 650 150 ml. Bisa untuk berapa mangkuk acar itu?

3 Comments

Sanadyan° Sabtu 11 Desember 2021 ~ 22.17 Reply

Mari kita coba semua cara

soloskoy Sabtu 11 Desember 2021 ~ 21.52 Reply

Semut-semut sering bikin saya jengkel terutama karena mereka masuk ke makanan. Sering terjadi, saya beli roti atau penganan lain yang manis, belum sempat dimakan sudah dirubung banyak semut dan akhirnya terpaksa sy buang.

BTW saya akan gunakan cuka untuk mengguyur bekas tahi kucing setelah baca kalimat paman di atas.

Tinggalkan Balasan