Seorang warga Iran, Ghassem Saberi Gilchalan (49), yang diduga polisi sebagai agen rahasia, masuk Indonesia membawa belasan ponsel. Tiga di antaranya adalah ponsel biasa yang tidak smart. Konon ponsel jadul memang lebih aman dari sisi pelacakan. Dia juga bawa banyak kartu SIM.
Karena saya awam soal trik intelijen, saya tak habis pikir kenapa dia tidak membeli ponsel bekas di Jakarta, lalu mendaftarkan nomor perdana dengan data kependudukan siapa saja yang bisa dia beli.
Namanya juga pikiran awam. Para ahli keamanan siber pasti punya asumsi yang jauh lebih kaya, pun lebih masuk akal, daripada saya.