Bungkus sega kucing atau nasi kucing bakar ini menjawab kerepotan kerepotan urban untuk beroleh biting, yakni potongan lidi berujung tajam untuk mencoblos daun pisang.
Si penjual nasi kucing — bukan pakan kucing, memang sih kucing pasti doyan apalagi kalau berlauk dua kuku potongan daging bandeng — punya solusi, yang bisa didapatkan di minimarket mana pun: tusuk gigi dari bambu, bikinan pabrik.
Tentu bukan tusuk gigi bekas pakai. Maaf, saya gagal berhumor.
3 Comments
Di Solo kebanyakan sega kucing di wedangan (warung wedang/angkringan) sekarang dibungkus kertas dan kemudian distaples.
Modern ya 😇
yg pakai daun, dan biting, nasi kucing di wedangan2 kelas atas 😁