Membedah jadi dompet

Jangankan bocah cilik, bapak dan kakeknya pun bisa membuka camilan sambil menabur remah agar semut berdatangan.

▒ Lama baca < 1 menit

Ternyata saya bukan keledai. Kalau keledai takkan terperosok ke lubang yang sama — eh, atau takkan terantuk batu yang sama? — untuk kedua kalinya. Sudah tiga kali, tentu tidak dalam sehari, saya menggunting pinggiran kantong wafer ini di sisi samping dari bidang horizontal. Akibatnya saya kerepotan mencabut keping wafer yang berposisi tidur. Repot karena harus mencegah rontokan remah agar tak memobilisasi semut.

Saya punya kebiasaan membuka bungkus makanan kering yang ngepres dengan gunting. Pengecualian untuk kemasan dengan klip penutup model zipper. Dalam kasus wafer, pembukaan sisi samping akan meminta ulangan langkah karena posisi berbaring keping isi makin ke bawah. Tapi pemotongan sisi panjang ini merepotkan karena tak ada lidah bungkus seperti pada sisi pendek.

Lalu dengan cara seperti dalam foto apakah lebih mudah? Pasti. Saya tinggal mencabut keping tegak. Tapi, ya tapi, bukaan saya terlalu penuh. Wafer yang tersisa akan roboh lalu rebah. Baiklah, saya akan menjadi keledai.

Update: Lalu saya coba cara kedua, menggunting telinga di sisi pendek kemasan, dan membedah bagian tengah. Wafer mudah diambil. Kalau soal rontokan remah ya masih. Harus pelan.

Tinggalkan Balasan