Sebelum bermain keker dari gulungan tisu, siang kemarin saya membuang daun sakit yang gugur karena hujan dan angin sebelumnya. Tapi bak sampah tak segera saya datangi.
Saya pungut daun itu, lalu saya letakkan helai yang paling besar di salah satu roster lubang tembok yang menjadi batas dengan tetangga sebelah.
Kemudian saya foto daun itu. Hasilnya saya kirimkan ke grup WA keluarga berisi empat orang karena cara ini lebih praktis daripada menunjukkan ponsel saya, apalagi satu anak sedang bermukim sementara di Jakarta.
“Bagus,” istri saya memuji, via WA juga.
Maksudnya, mungkin, yang bagus itu gambarnya, bukan suaminya. Lebih bagus larahan alias uwuh ternyata.
Apa itu uwuh? Menurut W.J.S. Poerwadarminta: “rêrêgêd awujud godhong lsp“. Artinya, kotoran berupa daun dan sebangsanya.
2 Comments
Boleh tahu nomor WA istri paman?
Saya mau share link konten ini.
Hahahaha 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣