Meski saya ini pembosan, untuk beberapa hal ternyata konservatif: sulit berubah, tetap meneruskan kebiasaan lama. Misalnya memanfaatkan gelas untuk wadah alat tulis, di kantor demi kantor, karena beberapa kali pindah kerja, maupun di rumah.
Apa yang foto barusan di workstation saya di rumah, di bawah tangga, tak berbeda dengan posting 2007. Maka cerita pun tak saya ulang kenapa saya suka gelas.
Tentu ada yang berubah. Ikan-ikan dengan kunci pemutar supaya dia bisa berlenggak-lenggok, tetap dalam gelas yang sama, dan saya tudungi lonceng bekas wadah permen cokelat, kini berfungsi sebagai penyangga ambalan rak ATK. Kasihan juga.
Yang penting dia fungsional, bukan cuma hiasan. Belum ada alasan mengenyahkan dia, yang seingat saya seangkatan dengan si kepik kayu merah. Sudah tua. Tapi tetap lebih tua pemiliknya.
3 Comments
Ikannya sedang menyelam 🤭
Sama, Paman : di ktr (dulu) dan di rmh (dari dulu sampai sekarang) memanfaatkan gelas untuk alat tulis (tapi alat tulis sy tdk sebanyak punya paman itu).
BTW kesian ikannya, pasti mumet krn sirahe kuwalik.😬
Gelas memang praktis. Apalagi tembus pandang. Buat memasukkan gulungan bon juga enak di mata.