Makan bersama secara online

Kantor milenial selama WFH: karyawan ditraktir makanan untuk disantap bersama seperti rapat virtual.

▒ Lama baca < 1 menit

Makan malam bersama secara online, sekeluarga ditraktir kantor

Kamsi heran, akhir pekan sebulan sekali, sehabis gajian, si genduk ragil Litty ada acara makan bersama secara daring. “Aneh-aneh ya kantor zaman sekarang?”

“Yah namanya juga generasi milenial dan Z,” sahut Kamso.

Lalu Kamsi melanjutkan, bujet maksimum yang akan diganti kantor maksimum Rp100.000. Makan malam bersama seperti rapat virtual itu diikuti seluruh anggota tim, dari rumah masing-masing, tak sampai sepuluh kepala.

“Lha ya bagus. Untuk merawat kebersamaan selama WFH,” kata Kamso.

Khas orangtua, mereka bersahutan bahwa Litty layak bersyukur, karena kantornya, sebuah startup besar, mengenal traktiran. Di startup sebelumnya, juga e-commerce, makan bukan soal. Untuk siang ada katering. Setiap pagi tersedia sarapan, ambil sendiri, dari sereal, roti, sampai mi instan, plus aneka minuman. Anak kos bahagia.

“Kalo soal makan malam itu ada baiknya sih, keluarga bisa ikut kebagian,” kata Kamsi.

Sore tadi, saat mereka membahas itu, kurir Domino’s Pizza datang. Kamso yang menerima hantaran pun melihat setruk: Rp100.000.

Kamsi berkomentar, “Untung si kecil nggak pesen burger buat serumah. Selain bujet nggak cukup juga Mas nggak bisa ikut makan.”

¬ Gambar praolah: Shutterstock

4 Comments

junianto Sabtu 30 Oktober 2021 ~ 11.13 Reply

Mohon penjelasan, kalimat terakhir ‘Mas nggak bisa ikut makan, itu karena Mas (Antyo?) tidak doyan, atau kenapa?

Pemilik Blog Sabtu 30 Oktober 2021 ~ 12.59 Reply

Menurut Mas Kamso, sepanjang ada pilihan lain dia gak makan burger. Mungkin karena lidahnya ndesit 🤣

junianto Sabtu 30 Oktober 2021 ~ 13.42 Reply

Kok meh podo aku 😁

Kalau anak sy pesan pizza atau burger, seberapapun banyaknya, saya hanya akan mengambil secuil —untuk tombo pingin, kata wong Solo.

Pemilik Blog Sabtu 30 Oktober 2021 ~ 19.26

Mesakaké, kata teman. Ilat ndésa. 🤣

Tinggalkan Balasan