Tadi saya dan istri ke Alfamart dekat rumah, membeli barang kecil. Maka kami cuma bawa tas kecil, sekalian untuk mengerem diri supaya tak membeli lainnya. Tapi ternyata ada titipan susulan membeli mi instan mangkuk. Maka datanglah masalah. Tas tak memadai. Ada empat barang yang harus kami keluarkan dari tas untuk kami tenteng, ada yang saya kantong ini di celana.
Lalu saya dan istri ngobrol, mengandaikan keranjang milik toko boleh kami pinjam, lantas besok ketika berbelanja lagi maka keranjang itu kami kembalikan.
Saya membayangkan, pelanggan harus meninggalkan uang tanggungan. Namun dalam perjalanan saya membayangkan, bagaimana jika keranjang habis dipinjam, rusak pula? Bahkan misalnya semua keranjang tak kembali, barang pengganti dari pusat belum tentu tiba dalam sejam.
Eh, kenapa nggak beli keranjang sendiri ya?
2 Comments
Yang kadang-kadang saya lakukan, dulu, sih pinjam botol ke penjual bensin eceran tatkala motor saya kehabisan bensin lalu saya titipkan motor di suatu tempat (misal warung makan) lalu saya jalan kaki ke penjual bensin itu.
Agar sang penjual bensin tak keberatan melepas satu liter bensin bersama botolnya, saya kasih dia jaminan uang sekian rupiah….
Waaaaaa bagus itu. 👍