Udan salah mangsa

Hujan itu soal biasa, asalkan tidak banjir. Kemarau juga wajar, asalkan sumur tidak kering. Begitulah kata orang yang tidak mudah terkesan oleh apapun.

▒ Lama baca < 1 menit

Bunga wijayakusuma belum mekar penuh sudah diguyur hujan

Ini September yang membingungkan. Ada hari-hari panas kering dengan langit cerah sehingga bikin busik kulit dan dingin pagi hari, lalu hadir pula hari panas lembap karena langit berawan sehingga keringat di ketiak bisa mendelewer hingga siku lengan, tapi saat yang lain hujan gerimis maupun deras datang menyapa.

Sudah sering terlontar dalam obrolan, pelajaran di sekolah sudah tak cocok lagi karena April sampai Oktober tak selalu berarti kemarau, terbukti ada udan salah mangsa, atau hujan salah waktu.

Pagi ini masih gerimis kepyur, sisa hujan deras sebentar lalu hujan kurang deras sejak subuh.

Seperti biasa perubahan cuaca global menjadi asupan bincang dengan segala hipotesis yang kadang bikin pesimistis: bumi tak semakin membaik dan manusia kewalahan.

Tapi pagi ini tanaman menjadi segar. Entah jika hujan berkepanjangan, beberapa jenis buah yang dipanen Oktober hingga Desember akan berkurang rasa enaknya. Bisa rambutan, bisa durian.

Bunga wijayakusuma belum mekar penuh sudah diguyur hujan

Tinggalkan Balasan