Saya terkesan oleh tulisan pada kertas HVS A4 di tembok warung soto ini karena ada jejak pensil sebelum didobeli spidol.
Ini memang cara yang lumrah, pakai sketsa dulu, tidak langsung menulis, supaya ukuran huruf terjaga, dan lebih utama lagi lebar teks sesuai bidang, sehingga tak terjadi makin ke kanan ukuran huruf kian langsing (condensed) dengan spasi kian rapat berdesakan.
Bagi saya ketelatenan ini menarik karena ada cara yang lebih praktis. Misalnya minta tolong kios fotokopi yang menyediakan layanan cetak dokumen. Syukur jika pemilik kios mau membuatkan.
Kalau kios hanya mau mencetak, ya tinggal minta tolong anak atau tetangga membuat poster di ponsel atau laptop lalu dicetak di kios.
Eh ya, tapi ini kan soal pilihan. Mungkin juragan kios lebih nyaman dengan cara ini: menjalani proses sepenuh nikmat. Bahwa tulisan selesai lebih dari sepuluh menit itu kan hak dia. Warung ini warung dia. Kenapa saya sok pinter? Maaf.