Banyak barang elektronik memakai kabel USB untuk mengecas baterai, dari headphone, lampu senter, sampai raket nyamuk. Lebih praktis memang. Tapi coba hitung ada berapa utas kabel USB di rumah Anda?
Saya menduga banyak. Bahkan ada yang cuma sejengkal. Misalnya untuk power bank — alat yang selama pandemi mungkin jarang terpakai karena Anda di rumah terus. Seumpama ada tamu lupa membawa kabel, pasti Anda segera dapat memberitahukan solusi. Bahkan menghibahkannya.
Barusan saya mengumpulkan kabel USB beberapa tipe, hanya yang saya punya, bukan milik anak-anak saya, lalu saya masukkan ke kotak. Ternyata banyak. Belasan. Atau malah lebih.
Inilah kerepotan orang modern: mencari stop kontak (lubang colokan; terutama jika tidak di rumah) dan menyimpan kabel.
Untuk mempermudah penyimpanan, buanglah kabel yang tak perlu. Taruh di kantong, letakkan di tutup bak sampah. Pasti pemulung mau.
2 Comments
Kebutuhan akan kabel USB ini sudah mirip dengan kebutuhan alat makan di rumah. Belum lagi kalau di rumah ada beragam perangkat dari beragam vendor yang punya jenis colokan berbeda, jumlah kabelnya bisa berlipat.
Padahal konsep USB adalah konektor serbaguna ya. Ekstremnya, punya satu pun cukup 🤣